PR DEPOK – Jakarta Research Center (JRC) mengeluarkan hasil survei yang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya sebesar 38,9 persen.
Sementara itu tingkat ketidakpuasannya mencapai 53,0 persen, dan sisanya tidak/tahu jawab sebesar 8,1 persen.
Angka tersebut muncul lantaran publik melihat kinerja Anies Baswedan yang biasa-biasa saja dan dinilai tidak ada terobosan serta inovasi yang signifikan, sehingga membuat sebagian besar publik Jakarta merasa tidak puas.
Hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap Anies itu pun kemudian ditanggapi oleh tokoh Papua, Christ Wamea melalui akun Twitter pribadinya @PutraWadapi pada Sabtu, 17 April 2021.
Lantas, Christ Wamea tampaknya menyinggung bahwa survei tersebut dilakukan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pasalnya, diketahui, kader PSI kerap mengkritik kinerja Anies dalam membangun Jakarta.
“Ini pasti survei yg dilakukan olh PSI,” ujar Christ Wamea seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 18 April 2021.
Sementara itu, Direktur Komunikasi Jakarta Research Center (JRC) Alfian P mengatakan hasil survei itu menjadi peringatan bagi Anies untuk kembali maju ke panggung politik nasional.
"Ini menjadi peringatan bagi Anies jika berencana maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta, ataupun menuju panggung politik nasional," ujar Alfian dikutip dari Antara.
Alfian juga mengatakan, meski nama Anies Baswedan kerap diunggulkan masuk dalam berbagai survei Pilpres 2024, tetapi tingginya ketidakpuasan publik selama Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta bisa menjadi batu sandungan bagi Anies Baswedan jika ingin melangkah ke tingkat nasional.
Baca Juga: Hanya Perlu Dua Menit, Anies Baswedan Berhasil Pengaruhi Sekjen PBB untuk Dukung Penuh Usulannya
Menurut dia, strategi Anies Baswedan untuk meniru Jokowi yang sebelumnya menjadi Gubernur DKI Jakarta lalu menang Pilpres 2014 dan 2019 tidak bisa di-copy paste.
Sebagai catatan, Jokowi sendiri hanya menjabat setengah periode di saat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Sebaliknya, Anies Baswedan akan mengakhiri periode pemerintahannya pada 2022. Ketidakjelasan jadwal Pilkada, apakah akan tetap diselenggarakan pada 2022 atau ditunda tahun 2024, semakin mempersulit niat Anies untuk memanfaatkan panggung politik di DKI Jakarta.
Baca Juga: Info Terbaru Pencairan Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta, Segera Cek Nama Anda di Link ini
“Kalaupun Anies berniat maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta, ataupun maju Pilpres 2024, harus ada gebrakan luar biasa dalam sisa pemerintahannya yang tinggal satu setengah tahun di DKI Jakarta," ujar Alfian.
Sebagai informasi, survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada 1-10 April 2021, secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta.
Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.***