Pendapat tersebut disampaikan Benny Harman melalui akun Twitter pribadinya @BennyHarmanID pada Minggu, 2 Mei 2021.
“Ini yang Dilaporkan Risma ke KPK,21 juta data ganda penerima Bansos. Jika laporan Risma betul, KPK harus kuat dan tegar. Ini lah kejahatan extra ordinary itu. Di era Jokowi berkuasa. Lebih kejam dari teroris. Curi uang rakyat di siang hari bolong. #Liberte,” tuturnya.
Baca Juga: Sangat Yakin Munarman Bukan Teroris, Refrizal: Jangan Gampang Menuduh!
Sebagai informasi, dalam kesempatan sama di Gedung KPK, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menegaskan bahwa data sangat berpengaruh terhadap akurasi penyaluran bansos.
"Tadi Bu Risma mengatakan ada 21 juta data ganda yang sebetulnya sudah dianggarkan makanya 21 juta data ganda itu dinonaktifkan kan berarti ada anggaran untuk 21 juta yang belum digunakan makanya kemudian Bu Risma meminta update yang dari daerah dan KPK selalu mendorong agar data masyarakat yang kurang mampu miskin itu ditunggalkan. Jangan ada data lain selain DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), itu yang jadi acuan ketika dalam penyaluran bantuan sosial," katanya.***