PR DEPOK – Terkait banyaknya pegawai KPK yang tidak lulus dalam tes wawasan kebangsaan, sejumlah pihak menilai pertanyaan yang diberikan sangat janggal.
Pandangan tersebut salah satunya datang dari Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Universitas Andalas Feri Amsari usai menerima informasi terkait pertanyaan dalam tes wawasan kebangsaan terhadap pegawai KPK.
"Tes berisi hal yang janggal dan mengada-ada," kata Feri Amsari dalam keterangannya di terima di Jakarta sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Feri Amsari kemudian menyebutkan salah satu contoh soal mengenai
Front Pembela Islam (FPI) dan pendapat pegawai terhadap program pemerintah.
Ia menilai pertanyaan demikian tidak tepat karena KPK tidak ada kaitan dengan politik.
"Padahal pegawai tidak boleh secara etis berurusan dengan perdebatan politik dan mereka tidak boleh menunjukkan dukungan atau tidak dukungan terhadap program-program pemerintah karena bisa saja program itu terkait kasus korupsi," ujar Feri Amsari.
Baca Juga: Imbau Warga DKI Jakarta untuk Salat Idul Fitri di Rumah, Polda Metro Jaya Paparkan Alasan Ini
Selanjutnya, ia menilai bahwa bahan tes saat itu lebih dominan sesuai keinginan pemimpin KPK.