Heran Pertanyaan Tes ASN Terkait FPI, Eva Chaniago: Kalau Aku Ditanya Langsung Jawab ‘Aku Sayang Habibana’

- 8 Mei 2021, 08:50 WIB
Dr. Eva Chaniago.
Dr. Eva Chaniago. /Instagram @sridianachaniago

PR DEPOK - Dokter spesialis paru-paru, Dr. Eva Chaniago turut menanggapi pertanyaan kontroversial dalam tes wawasan kebangsaan bagi pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk peralihan menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Tampaknya, Eva Chaniago heran dengan munculnya pertanyaan terkait pandangan seseorang terhadap Front Pembela Islam (FPI) yang tak ada hubungannya dengan pekerjaan di KPK.

Tanggapan tersebut disampaikan Eva Chaniago melalui akun Twitter pribadinya @SridianaEva pada Jumat, 7 Mei 2021.

Baca Juga: Gibran Ubah Kebijakan Soal Warga Luar Provinsi yang Datang ke Solo, Sindiran Don Adam: Kayak Bokap Aja

Cuitan Eva Chaniago.
Cuitan Eva Chaniago.

Pertanyaan utk test ASN kok pandangan seseorang thd HTI, FPI dll yang ngga ada hub nya dg kerja. Kalau aku yg ditanya, langsung aku jawab ‘Aku sayang habibana..” Ape lo ? Ape lo ?  Rejeki Allah yg ngatur Bro! Bukan anda !!” katanya.

Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah merespons mengenai beberapa pertanyaan janggal dalam tes wawasan kebangsaan yang menjadi bagian dari peralihan pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).

KPK menegaskan bahwa pihaknya tidak ikut menyusun soal dan materi wawancara dalam tes wawasan kebangsaan tersebut.

Baca Juga: Gelombang 17 Kartu Prakerja Kapan Dibuka? Simak Bocoran Informasinya Berikut Ini

"Semua alat tes berupa soal dan materi wawancara disusun oleh BKN (Badan Kepegawaian Negara) bersama lembaga-lembaga tersebut. Sebelum melaksanakan wawancara telah dilakukan penyamaan persepsi dengan pewawancara dari beberapa lembaga tersebut," kata Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri seperti diberitakan sebelumnya.

Dalam melaksanakan tes wawasan kebangsaan, BKN juga melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis TNI, Pusat Intelijen TNI Angkatan Darat (Pusintel TNI AD), Dinas Psikologi TNI Angkatan Darat (Dispsiad), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Ali menjelaskan bahwa KPK juga bukan merupakan penyelenggara tes tersebut.

Baca Juga: Ditutup Besok, Segera Daftar UMPTKIN 2021 dengan Cara Berikut

"Seperti dijelaskan sebelumnya, asesmen tes wawasan kebangsaan ini diselenggarakan oleh BKN," tuturnya.

Dalam pelaksanaan wawancara, kata Ali, ada pertanyaan yang dikembangkan dari tes tertulis yang sudah berlangsung sebelumnya.

"Dari informasi yang kami terima dari pegawai KPK, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab oleh pegawai beberapa di antaranya, misalnya berkaitan dengan tata cara beribadah dan pilihan hidup berkeluarga," katanya.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Setop Panggil Sebutan Kadrun-Cebong, Haiksal Hassan: Negara Lain Ingin Menyatu, Kita Mau Pisah

Ia mengaku KPK juga menerima masukan dari publik yang mempertanyakan relevansi beberapa materi dalam wawancara yang tidak berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) KPK.

"Ini menurut kami bisa menjadi masukan bagi penyelenggara asesmen," ujarnya.

KPK pun menggarisbawahi bahwa asesmen tes tertulis dan wawancara tersebut fokus pada ukuran penguatan integritas dan netralitas ASN.

Baca Juga: Ramalan 6 Zodiak Sabtu, 8 Mei 2021: Pisces Ini Saatnya Berdamai dengan Diri Sendiri

"Adapun mengenai aspek kompetensi, perlu kami tegaskan kembali, pegawai KPK pada saat rekrutmen awal sudah memenuhi persyaratan kompetensi dan integritas sehingga aspek ini tidak dilakukan tes kembali," katanya.

Diketahui, hasil tes wawasan kebangsaan yang diikuti 1.351 pegawai KPK telah diumumkan pada hari Rabu (5/5).

Adapun yang memenuhi syarat (MS) sebanyak 1.274 orang, tidak memenuhi syarat (TMS) sebanyak 75 orang, dan pegawai yang tidak hadir wawancara sebanyak dua orang.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x