Bukan Bapak Semua Agama Seperti Kata Ngabalin, Refly: Jokowi Tak Peka dengan Konteks, Tentu Sangat Bermasalah

- 9 Mei 2021, 19:43 WIB
Pakar hukum tata negara, Refly Harun.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun. /Twitter @ReflyHZ

Sementara itu, lanjut Refly Harun, kemungkinan kedua adalah Presiden Jokowi sama sekali tidak sadar bahwa bipang Ambawang adalah babi panggang.

Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar BLT UMKM Rp1,2 Juta, Cek Pencairan Bisa Lewat banpresbpum.id

"Ia menganggap bipang itu barangkali dalam pikiran Fadjroel Rachman, yaitu jipang atau bipang, makanan kriuk-kriuk yang warnanya putih atau merah, yang sebenarnya bukan khas Kalimantan," kata pakar hukum tersebut.

Kendati dua kemungkinan ini bisa diterima oleh masyarakat, kata Refly Harun melanjutkan, tetapi tetap ada kesalahan secara etika, yakni dari sisi memilih konten komunikasi kepada publik.

Ia menuturkan, jika Jokowi tahu bahwa bipang Ambawang itu adalah babi panggang, maka Presiden RI ke-7 itu seolah tidak peka terhadap konteks saat dirinya berbicara.

Baca Juga: Syuting Videoklip Album Love Letters, Agatha Chelsea Alami Kejadian Horor

"Sungguh Presiden Jokowi tidak peka terhadap konteks pada saat dia membuat pernyataan tersebut. Jangankan mengaitkannya dengan lebaran Idulfitri, tidak mengaitkannya pun ketika Kepala Negara mempromosikan babi panggang di tengah sebuah suasana yang tidak konteksnya di daerah tersebut, maka hal itu tentu sangat bermasalah," ujarnya.

Sementara itu, katanya melanjutkan, jika presiden tidak sadar bahwa bipang Ambawang itu adalah babi panggang, maka kesalahan ada pada tim komunikasi.

"Yang salah adalah yang menyiapkan teks, yang menyiapkan pidato tersebut," ucap Refly Harun.***

Halaman:

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x