Singgung Jokowi yang Berupaya Keras Tinggalkan Legacy Fisik, Abdillah: Tak Sadar Karakter Bangsa Lebih Utama

- 12 Mei 2021, 09:45 WIB
Mantan Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha.
Mantan Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha. /Twitter @AT_AbdillahToha

PR DEPOK – Mantan Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha tampak menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilainya sedang berupaya keras meninggalkan legacy pembangunan fisik.

Abdillah Toha mengatakan Jokowi tidak sadar bahwa legacy sebenarnya yang lebih utama dan berlaku dalam jangka panjang adalah warisan budaya dan karakter bangsa.

Hal tersebut dilontarkan Abdilla Toha melalui akun Twitter pribadinya @AT_AbdillahToha pada Selasa, 11 Mei 2021, saat membalas cuitan Guru Besar Hukum UGM Zainal Arifin Mochtar yang membahas soal polemik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Juga: Jelang Lebaran 2021, Mendes PDTT Harap BLT Dana Desa Bisa Segera Cair untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari Warga

Bisa begitu tapi saya melihatnya begini prof @zainalamochtar. Presiden kita sdg berupaya keras meninggalkan legacy pembangunan fisik yg bisa dilihat dan diraba. Tidak boleh ada yg mengusik. Tidak sadar bhw warisan budaya dan karakter bangsa jauh lebih utama dlm jangka panjang,” kata Abdillah Toha. 

Cuitan Abdillah Toha.
Cuitan Abdillah Toha. tangkap layar Twitter @AT_AbdillahToha

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pembangunan infrastruktur bukan hanya untuk mendirikan bangunan secara fisik tapi juga demi mendorong peradaban baru bagi masyarakat.

"Infrastruktur itu adalah membangun peradaban ini yang sering tidak kita sadari, bahwa infrastruktur membangun peradaban," tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Jokowi pun menjelaskan terkait banyaknya pertanyaan kepada dirinya kenapa infrastruktur menjadi fokus dalam pembangunan di Indonesia sekarang ini.

“Perlu saya sampaikan bahwa infrastruktur bukan hanya fisiknya, tetapi banyak hal yang akan muncul dan berkembang karena dibangunnya infrastruktur," ujarnya.

Baca Juga: Tembakkan 130 Roket Balas Serangan Israel, Pimpinan Hamas: Jika Israel Tingkatkan Kekuatan, Kami Siap Hadapi!

Jokowi menyampaikan hal tersebut saat meresmikan terminal Bandara Kuabang di kabupaten Halmahera Utara provinsi Maluku Utara.

Dalam peresmian tersebut, Jokowi juga didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba dan pejabat terkait lainnya.

"Bayangkan misalnya dulu sebelum ada jalan dari Halmahera Utara menuju ke Sofifi kita harus jalan kaki, sekarang setelah jalannya ada berarti bisa naik bus, naik sepeda motor bisa naik mobil, membangun peradaban baru," katanya.

Baca Juga: Jokowi Pernah Tegas Tak Biarkan KPK Diperlemah, Cipta Panca: Harus Selalu Maknai Terbalik Ucapan yang Mulia

Menurut Jokowi, ketika bandara hadir di tengah masyarakat, hal tersebut juga menumbuhkan peradaban baru.

"Misalnya sekarang ada bandara artinya apa? Kita disiplin harus tepat waktu karena datang ke bandara untuk terbang ke kota lain dan jamnya sudah ditentukan kalau tidak akan ditinggal pesawat, itu juga membangun kedisplinan baru, membangun peradaban," tuturnya.

Keberadaan infrastruktur juga menciptakan daya saing sehingga daerah tersebut dapat berkompetisi dengan daerah lainnya.

Baca Juga: Minta Penonaktifan 75 Pegawai KPK Ditinjau Ulang, Fadli Zon: Transisi Pegawai Harusnya Bukan Soal Integritas

"Bahwa membangun infrastruktur bukan hanya melulu fisik, tidak, tapi juga membangun sebuah kompetisi, membangun 'competitiveness' daya saing dengan negara-negara lain," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pembangunan infrastruktur termasuk bandara juga dapat menjadi jalan keadilan sosial serta persatuan dan kesatuan Indonesia.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA Twitter @AT_AbdillahToha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x