Sementara itu, Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh mengungkapkan data penduduk yang diduga bocor tidak berasal dari institusinya. Hal ini didasarkan analisa dari struktur dan pola datanya.
"Saya memastikan itu bukan data yang bersumber dari dukcapil. Karena struktur data di Dukcapil tidak seperti itu. Struktur data di dukcapil tidak ada tanggungan, email, NPWP, nomor HP, TMT, TAT," tuturnya.
Diketahui, pelaku mengiklankan penjualan data individu di situs dengan alamat https://raidforums.com/Thread-SELLING-Indonesian-full-Citizen-200M-NIK-KPT-PHONE-NAME-MAI-LADDRESS-Free-1Million.
Baca Juga: Vaksinasi Tahap Ketiga Diberikan untuk Melindungi Masyarakat yang Rentan
Nama pengguna yang mengiklankan data tersebut adalah Kotz. Dia memberikan tautan sampel data individu yang bisa diunduh sebagai sampel data.
"Data yang sudah di-download berbentuk file CSV (command separated value) dan setelah diimport berjumlah 1.000.000 rows," ucapnya.
Zudan mengungkapkan hasil penelusuran tim dari impor data sampel tersebut diperoleh struktur data terdiri dari kolom-kolom.
Kolom-kolom tersebut yakni, PSNOKA, PSNOKALAMA, PSNOKALAMA2, NAMA, NMCETAK, JENKEL, dan AGAMA.
Kemudian, TMPLHR, TGLLHR, FLAGTANGGUNGAN, NOHP, NIK, NOKTP, TMT, TAT, NPWP, EMAIL, dan NOKA.