PR DEPOK - Wakil Ketua MPR Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid menyoroti tindakan tentara Israel yang melanggar perjanjian gencatan senjata pada Jumat, 22 Mei 2021.
Hidayat menyatakan bahwa pelanggaran semacam itulah yang disangsikan kepada Israel.
Padahal keputusan gencatan senjata yang dilakukan Israel belum sampai 24 jam, tapi mereka malah menyerang kembali warga Palestina di Masjid Al-Aqsa.
"Ini yang selalu disangsikan dari Israel. Belum 24 jam dari kesepakatan gencatan senjata, tentara Israel sudah mengulangi tragedi dengan menembaki jemaah di masjid alAqsha.," kaya Hidayat Nur Wahid pada Jumat, 21 Mei 2021.
Dengan sikap yang tak bisa dipercaya itu, Hidayat Nur Wahid lantas meminta agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pihak-pihak terkait bisa memberikan sanksi kepada Israel.
Sebab, menurutnya, serangan secara tiba-tiba Israel setelah pengumuman gencatan senjata merupakan sebuah pelanggaran.
"PBB dan pihak2 yg mengusahakan gencatan senjata harus memberikan sangsi kpd Israel atas pelanggaran ini," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @hnurwahid pada Sabtu, 22 Mei 2021.
Diketahui sebelumnya, tentara Israel memutuskan gencatan senjata pada Jumat, 21 Mei 2021 dan disetujui pula oleh tentara Hamas.
Pengumuman gencatan senjata itu lantas disambut sukacita oleh warga Palestina. Mereka berduyun-duyun turun ke jalan melantunkan takbir seraya bersyukur kepada Allah.
Gencatan senjata yang bermula dari Israel itu dianggap sebagai sebuah kemenangan bagi Hamas atau Palestina. Maka dari itu, masyarakat Palestina berhamburan keluar dan mendatangi mesjid Al-Aqsa untuk melaksanakan salat.
Namun, ketika selesai menggelar salat Jumat berjemaah, polisi Israel masuk ke Komplek Mesjid Al-Aqsa dan membuat kerusuhan dengan menembak jemaah dengan gas air mata.
Para polisi Israel berupaya membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata pada kerumunan warga Palestina.
Tindakan itu lantas dinilai sebagai sebuah pelanggaran karena sebelumnya tentara Israel menyatakan telah lakukan gencatan senjata.***