Soal Kebocoran Data BPJS Kesehatan, Muhadjir Effendy Sebut Belum Tentu Data Sesungguhnya

- 25 Mei 2021, 17:05 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. /Dok. Kemenkopmk.go.id

Tidak hanya itu, menanggapi kebocoran data BPJS Kesehatan, menurutnya, tidak berpengaruh terhadap kinerja BPJS Kesehatan.

Maka dari itu, Muhadjir Effendy memastikan bahwa saat ini hal tersebut masih dalam proses penyelidikan.

"Masih ditelisik. Tidak akan berpengaruh terhadap kinerja dari BPJS Kesehatan," ujarnya.

Lebih lanjut, ia selanjutnya menegaskan bahwa persoalan dugaan kebocoran data tidak akan berdampak kepada peserta BPJS Kesehatan, termasuk pelayanan.

"Pelayanannya aman semua," katanya.

Baca Juga: Ingin Masyarakat Papua jadi Pimpinan BUMN di Masa Depan, Ma’ruf Amin: Bukan Suatu Hal yang Mustahil

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo)  membeberkan informasi soal dugaan kebocoran data pribadi penduduk Indonesia.

Kemenkominfo mengungkapkan bahwa dari 100.002 sampel data itu identik dengan data BPJS Kesehatan.

Sampel data pribadi penduduk Indonesia itu diketahui dijual oleh akun bernama Kotz, yang merupakan akun pembeli dan penjual data pribadi (reseller). 

Hal tersebut didasarkan pada struktur data yang terdiri dari Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan.

Terdapat 3 tautan yang terindetifikasi oleh Kemenkominfo, yakni bayfiles.com, mega.nz, dan anonfiles.com. 

Baca Juga: Hemat Bicara Setelah Diperiksa Dewas KPK, Azis Syamsuddin: Saya Ikut Proses yang Ada Saja

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Kemenkominfo ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x