Network
PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Syadat Hasibuan baru-baru ini menyampaikan pandangannya terkait Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pria yang akrab dipanggil Gus Umar itu menyampaikan pernyataan tersebut pada sebuah artikel, yang membahas soal proses penyelidikan kasus dugaan korupsi jual beli jabatan Wali Kota Tanjung Balai.
Gus Umar bahkan dengan tegas mengakui bahwa dirinya tak lagi mempercayai integritas dari Pimpinan KPK, salah satunya Komisioner KPK, Lili Pintauli Siregar.
"Saya Gak percaya lagi dgn integritas pim @KPK_RI skrg," kata Gus Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com melalui akun Twitter @UmarSyadat_75 pada Selasa, 25 Mei 2021.
Hal itu disampaikan Gus Umar lantaran menurut dia lembaga antirasuah tersebut saat ini kerap kali bermasalah.
"Selalu bermasalah," ucapnya menambahkan.
Pada cuitan yang berbeda, Gus Umar turut menyinggung soal munculnya kabar bahwa Lili Pintauli Siregar sempat terlibat dengan meminta bantuan pada tersangka dugaan korupsi M Syahrial.
Terkait hal tersebut, Gus Umar menilai bahwa saat ini citra sejumlah pimpinan lembaga antirasuah ini sangat memalukan.
"Betapa memalukannya perilaku pim @KPK_RI ini," ujar Gus Umar mengakhiri cuitannya.
Diketahui sebelumnya, kasus dugaan korupsi jual beli jabatan oleh Wali Kota Tanjung balai M Syahrial saat ini tengah diselidiki lebih dalam oleh lembaga KPK.
Sebelumnya kasus ini sempat menyeret Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsuddin sebagai pihak yang memperkenalkan Syahrial dengan pegawai KPK, Stepanus Robin yang juga terlibat dan menjadi tersangka.
Kemudian kini nama Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar ikut terseret dalam kasus tersebut dan diduga pernah berkomunikasi dengan Syahrial.
Baca Juga: Kabar Baik bagi Anggota PNM Mekaar, Menteri BUMN Erick Thohir Pastikan Cicilan Modal Makin Ringan
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Masyarakat Antikorupsi (MAKI) Boyamin Saiman dalam keterangannya di Jakarta, pada Senin, 26 April 2021.
"Saya mendengarnya begitu bahwa Wali Kota Tanjung Balai berusaha menjalin komunikasi dengan Bu Lili. Akan tetapi, apakah Bu Lili menanggapi atau menindaklanjuti seperti apa, saya belum ada informasi," kata Boyamin menjelaskan.***
