Baca Juga: Tuntutan Hukuman Edhy Prabowo Serupa dengan Kepala Desa di Riau, Emil Salim: Adilkah?
Andi Arief menyebut malah pernyataan Jokowi tersebut seperti menebar peringatan soal etika dan tatakrama. Menurutnya, penjelasan Presiden Jokowi masih membahayakan demokrasi.
Tanggapan itu Andi Arief sampaikan melalui akun Twitter pribadinya @Andiarief_, pada Rabu, 30 Juni 2021.
"Penjelasan Pak Jokowi tidak menyentuh substansi kritik soal king of lip service. Malah menebar peringatan soal etika dan tatakrama. Kesimpulan saya penjelasannya masih membahayakan demokrasi," ujar Andi Arief, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Lebih lanjut, Andi Arief juga menyatakan bahwa dirinya masih mempunyai harapan pada mahasiswa.
"Saya masih punya harapan pada mahasiswa. Betul-betul mengagumkan, hanya kurang dari 48 jam sudah terjadi konsolidasi nasional. Mereka sudah menemukan masalah bersama : "soal nasib rakyat dan demokrasi yang dijanjikan tidak sesuai kenyataan," kata Andi Arief.
Diketahui, Presiden Jokowi juga telah mengatakan bahwa kritik terhadap dirinya itu sebuah bentuk ekspresi mahasiswa, dan di negara demokrasi tentu boleh-boleh saja dilakukan.
"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi. Jadi, kritik itu, ya, boleh-boleh saja dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," kata Presiden Jokowi.***