PR DEPOK - Mantan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi menanggapi pihak yang mempersoalkan penutupan masjid saat diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Pemerintah telah menerapkan PPKM Darurat mulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021 untuk Jawa dan Bali, dengan menutup mal, pusat perbelanjaan, sekolah serta tempat ibadah.
Menurut Teddy, pihak yang tak setuju masjid ditutup saat PPKM Darurat berarti orang tersebut tak pernah melaksanakan shalat di rumah, karena tak tahu kalau shalat bisa dilaksanakan di rumah.
Teddy Gusnaidi menyampaikannya melalui akun Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi, pada Minggu, 4 Juli 2021.
"Yang ngamuk-ngamuk ketika masjid ditutup karena pandemi, berarti gak pernah sholat dirumah, karena dia gak tau kalau sholat bisa dirumah.. #Simple," ujar Teddy Gusnaidi.
Lebih lanjut, Teddy mengungkapkan bahwa para penyembah rumah ibadah lagi galau, karena tak bisa menyembah Tuhannya.
Selanjutnya, ia menyebut bahwa para penyembah Tuhan sedang beribadah di rumah untuk menghindari virus yang semakin mengganas.
"Para penyembah rumah ibadah lagi galau, karena gak bisa menyembah 'Tuhannya'. Sedangkan para Penyembah Tuhan sedang beribadah dirumah, menghindari virus yang makin mengganas.," ujar Teddy Gusnaidi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.