Lebih lanjut, Teguh menjelaskan Ombudsman melakukan penelusuran ketersediaan kamar isolasi dan ICU melalui aplikasi Sinarap 2.0 yang diperbaharui menjadi Sinarap 3.0 namun hasilnya nihil.
Dalam aplikasi dinyatakan tersedia kamar, namun saat dicek langsung ke lapangan seluruh kamar ternyata sudah terisi penuh.
"Akhirnya banyak pelapor dari keluarga pasien kritis yang terpaksa melakukan isolasi mandiri tanpa bantuan dan perlengkapan yang memadai," ucapnya lagi.
Sedangkan bagi pasien kritis non Covid-19, dilanjutkan Teguh, mereka terpaksa melakukan rawat jalan.
Bahkan mirisnya, ada pasien kecelakaan lalu lintas yang melapor ke Ombudsman meminta bantuan untuk mencari RS.
Baca Juga: Pesan Desy Ratnasari untuk Aparat saat Masa PPKM Darurat: Kita Meminta Petugas Lebih Manusiawi
"Faktor ini dipandang Ombudsman berkontribusi menambah angka kematian pasien di RS dan saat isolasi mandiri sangat tinggi baik di wilayah Jakarta maupun penyangga," ujarnya mengakhiri.***