“Faktanya jumlah yang sudah divaksinasi di Indonesia itu belum ada 10 persen. Artinya kan yang belum divaksinasi juga masih banyak,” tutur Prof Zubairi.
Prof Zubairi pun mengatakan masalah influencer itu cukup bermanfaat sebagai edukasi, dengan catatan seluruh rakyat Indonesia sudah mendapatkan suntik vaksin sebanyak dua dosis.
“Bagi saya, perkara influencer itu sangat bermanfaat untuk edukasi, silakan saja. Asalkan seluruh rakyat Indonesia sudah disuntik vaksin dua dosis,” ujarnya.
Ia pun berharap agar publik tidak bersikap reaktif dan cukup menunggu kebenaran dari penelusuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Namun, kita juga jangan terlalu reaktif. Tunggu saja kebenarannya dari penelusuran Kemenkes kejadian itu. Terima kasih,” tutur Prof Zubairi.
Baca Juga: Dinilai Adil dan Setimpal, Irjen Napoleon Bonaparte Tetap Jalani Hukuman Penjara Selama 4 Tahun
Di akhir utasnya, Prof Zubairi mengatakan bahwa sudah ada penelusuran dari DPRD DKI Jakarta dan tinggal menunggu penjelasan dari sang influencer.
“Tambahan. Ini hasil penelusuran DPRD DKI tentang dugaan influencer yang mengaku mendapat suntikan vaksin ketiga tersebut. Kita tunggu juga penjelasan dari Sang Influencer,” tutur Prof Zubairi.***