Network
PR DEPOK - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, kini menerapkan program digitalisasi sekolah dengan menggunakan produk laptop buatan dalam negeri.
“Program digitalisasi di sekolah ini dimulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA. Nantinya, kita akan mengirimkan sebanyak 190.000 laptop pada 12.000 sekolah dengan anggaran Rp1,3 triliun," ujar Nadiem Makarim.
Nadiem menegaskan bahwa seluruh anggaran tersebut akan dibelanjakan untuk laptop produk dalam negeri (PDN).
Baca Juga: 202 Pengacara Siap Bela Munarman di Sidang, Pandji Pragiwaksono: Kurang, Tambah 10 Lagi Jadi Pas
"Sebanyak 100 persen anggaran itu akan dibelanjakan untuk laptop produk dalam negeri (PDN) dengan sertifikat tingkat komponen dalam negeri. Tentunya, kami akan terus melakukan pembelajaran PDN pada tahun berikutnya,” ujar Nadiem, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 29 Juli 2021.
Lebih lanjut, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,4 triliun untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021 untuk pembelian 240.000 laptop, untuk tingkat provinsi, kabupaten dan kota.
Maka dari itu, dibutuhkannya komitmen pemerintah daerah maupun dinas pendidikan daerah untuk dapat melaksanakan pembelajaran menggunakan produk dalam negeri.
Baca Juga: Apakah Covid-19 Varian Delta Plus Lebih Cepat Menular? Begini Penjelasan Prof Zubairi
Rencana Nadiem tersebut turut dikomentari oleh tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Ia mengatakan jika harga 10 juta untuk 1 Macbook masih masuk akal, tetapi untuk 1 zirex ini, ia tampak heran. Gus Umar mempertanyakan sikap seluruh pihak yang hanya diam dengan proyek Nadiem tersebut.
"10 juta 1 harga buat MacBook msh masuk akal. Nah ini 1 zirex harga 10 Juta. Oh Tuhan kenapa pada diam ya ya Gak masalin proyek menteri Nadiem ini," ujar Gus Umar, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @umar_chelsea75.
Baca Juga: Diminta Rujuk dengan Tsania Marwa, Atalarik Syach: Emang Saya Mau? Makanya Saya Talak Tiga
Diketahui, bahwa saat ini terdapat juga beberapa perguruan tinggi yang sudah mengembangkan produk laptop dalam negeri.
Beberapa perguruan tinggi tersebut diantaranya seperti ITB, ITS dan UGM. Perguruan tinggi tersebut menjalin kerja sama dengan industri TIK dalam negeri untuk memproduksi laptop Merah Putih.***
