Menkes Sebut Kebutuhan Obat Terapi Covid-19 yang Naik Tidak Berimbang dengan Kecepatan Produksi

- 3 Agustus 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi obat covid-19.
Ilustrasi obat covid-19. /pexels/

“Dan ini kita monitor terus kebutuhan stoknya di bulan Agustus ini, dan di minggu pertama Agustus itu akan mulai banyak obat yang masuk,” tutur Menkes.

Menkes juga sudah membangun koordinasi dengan lima organisasi profesi kedokteran demi melakukan pengkajian mengenai protokol tata laksana Covid-19.

Mereka disebut Budi sudah memberikan rancangan tata laksana yang baru dan sesuai dengan mutasi virus varian Delta.

Tata laksana virus varian Delta harus dikerjakan dengan melakukan intervensi medis secepatnya dan komposisi obat yang tepat.

“Untuk itu kami sudah melakukan penyesuaian dari jadwal produksi dan paket-paket obat yang ada untuk bisa menyesuaikan dengan protokol tatalaksana obat COVID-19 yang baru dari lima organisasi profesi kedokteran” terangnya.

Baca Juga: Dul Jaelani Akui Rasa Khawatirnya terhadap Musik Rock di Kalangan Milenial Indonesia

Kementerian Kesehatan juga menjalin kerja sama dengan rumah sakit untuk mengerjakan uji klinis sejumlah terapi dengan memakai beberapa obat baru.

Menkes pun berharap agar obat baru nantinya bisa mereduksi tekanan kebutuhan akan obat-obat impor.

“Sehingga variasi dari tata laksana uji klinis perawatan COVID-19 di rumah sakit semakin kaya, semakin dekat perbedaan kualitas treatmentnya dengan treatment yang dilakukan di rumah sakit negara maju,” pungkas Menkes Budi.***

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Sehat Negeriku Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x