Mengapa Sejumlah Daerah Sulit Turunkan Level PPKM? Luhut Beberkan Alasannya

- 6 September 2021, 22:41 WIB
Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan alasan sejumlah daerah sulit untuk turunkan level PPKM.
Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan alasan sejumlah daerah sulit untuk turunkan level PPKM. /Instagram.com/@luhut.pandjaitan.

PR DEPOK - Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan alasan mengapa sejumlah daerah kesulitan untuk bisa turun level PPKM.

Menurut Luhut, rendahnya penelusuran kontak erat pasien Covid-19 menjadi satu alasan sejumlah daerah sulit menurunkan level PPKM.

Luhut mengatakan, meski terjadi kenaikan signifikan penulusuran kontak erat dari 3,37 di awal Agustus jadi 7,89 per 5 September.

Baca Juga: Larang Saipul Jamil Jadi Bintang Tamu TV, Ernest Prakasa: Enak kan Jadi Kerasa KPI Ada Gunanya

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Luhut dalam kesempatan konfrensi pers daring pada Senin, 6 September 2021.

"Namun pada banyak daerah rasio kontak eratnya masih di bawah 5, sehingga kemudian menghambat daerah tersebut untuk turun level," katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Lantas, pria yang juga sebagai Koordinator PPKM di Jawa-Bali ini menegaskan bahwa penelusuran kontak erat perlu terus ditingkatkan.

Baca Juga: Sempat Bela Saipul Jamil, Kini Inul Daratista Minta Maaf: Manusia Tak Ada yang Sempurna

Oleh sebab itu, Luhut berharap rata-rata rasio kontak erat bisa mencapai 10 orang dalam dua hingga tiga pekan ke depan.

"Ini penting sekali. Kami berharap memang bisa sampai rata-rata 10 kontak erat target pada waktu dua hingga tiga pekan ke depan," ucapnya menjelaskan.

Meski indikator transmisi mengalami perbaikan, namun Luhut mengatakan respons pemerintah daerah untuk mencegah penambahan kasus Covid-19 masih terbilang rendah.

Baca Juga: Persyaratan Membuat KIA dan Manfaatnya untuk Anak, Simak Penjelasannya Berikut Ini

"Fokus inilah yang menjadi prioritas pemerintah dalam beberapa minggu ke depan," tutur pria berusia 73 tahun ini menambahkan.

Sebelumnya, Luhut melaporkan bahwa PPKM di Jawa-Bali diperpanjang sejak Selasa, 7 September hingga Senin, 13 September 2021 mendatang.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga melaporkan bahwa ada sejumlah aturan baru yang diterapkan dalam PPKM sepekan ke depan.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Panggil Manajemen Holywings, Yusri Yunus: Tidak Ada Tebang Pilih, yang Langgar Akan Diproses

Adapun salah satu aturan baru yang dimaksud adalah penyesuaian waktu makan di tempat di mal berubah menjadi 60 menit, dengan kapasitas 50 persen.

Aturan baru tersebut, lanjut Luhut, bakal diuji coba di 20 tempat wisata di daerah yang terapkan PPKM Level 3.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah