PR DEPOK - Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya, mengomentari soal rencana perekrutan 56 pegawai KPK yang tidak lolos TWK.
Ia menyoroti rencana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang ingin merekrut 56 pegawai KPK tidak lolos TWK ini menjadi ASN di Polri.
Menurut Mustofa, 56 pegawai tak lolos TWK ini nampaknya akan menolak tawaran yang diberikan Kapolri Listyo Sigit.
"Dugaan saya, 56 orang ini akan menolak. Mereka serba salah," katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id.
Lebih lanjut, Mustofa Nahrawardaya mengatakan bahwa kejadian yang menimpa 56 pegawai KPK ini merupakan suatu pelajaran.
Menurutnya, mungkin saja orang-orang yang pernah bekerja di KPK ini sempat berlaku tidak adil.
Oleh karena itu, lanjut kader Partai Ummat itu, mereka harus sabar ketika ketidakadilan juga terjadi pada mereka.
"Mungkin mereka pernah berlaku tidak adil, ya harus sabar ketika ketakadilan menimpa mereka. Ingat bagaimana LHI diperlakukan?" tuturnya menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap bahwa ia telah menyurati Presiden Jokowi terkait dengan rencana merekrut 56 pegawai yang tak lolos TWK.
Kapolri Listyo Sigit mengatakan bahwa ia telah mengantongi izin dari Jokowi untuk merekrut ke-56 pegawai tak lolos TWK ini menjadi ASN di Polri.
"Oleh karena itu kami berkirim surat kepada pak Presiden untuk memohon terhadap 56 orang yang melaksanakan tes TWK yang tidak lulus dan tak dilantik jadi ASN KPK untuk bisa kita tarik kemudian kita rekrut jadi ASN Polri," ujar Listyo.
Menurutnya, ia ingin memperkuat Polri, terutama di bidang tindak pidana korupsi dengan merekrut 56 orang yang pernah bekerja di KPK.
"Rekam jejak dan pengalaman di tipikor sangat bermanfaat untuk memperkuat jajaran organisasi Polri yang sedang kita kembangkan," tuturnya.
Kini usai mendapatkan persetujuan dari Jokowi, Kapolri Listyo Sigit pun mengatakan bahwa proses perekrutan 56 pegawai menjadi ASN Polri itu tengah didiskusikan.
"Proses sedang berlangsung mekanismenya seperti apa sedang kita diskusikan bisa merekrut 56 orang tersebut menjadi ASN Polri," katanya.***