PR DEPOK – Biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang membengkak menjadi Rp27 triliun terus menjadi sorotan publik.
Staf khusus Menteri BUMN mengungkapkan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan salah satunya karena pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kondisi perusahaan mendapat tekanan.
Akhirnya, Presiden Jokowi memberikan persetujuan untuk menggunakan APBN demi memberikan suntikan dana pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.
Kabar ini kemudian disoroti oleh politikus dari fraksi Partai Demokrat (PD), Jansen Sitindaon.
Jansen Sitindaon menyebut bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan contoh dari membangun untuk sekedar gagah-gagahan.
Komentar ini dilontarkan oleh Jansen Sitindaon melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @jansen_jsp.
“Inilah akibat membangun utk gagah-gagahan. Kereta Cepat Jkt-Bdg contohnya,” kata Jansen Sitindaon dikutip Pikiranrakyat-depok.com.