Joe Biden dan Jokowi Minta Militer Myanmar Segera Bebaskan Tahanan Politik

- 2 November 2021, 15:55 WIB
Presiden RI, Joko Widodo.
Presiden RI, Joko Widodo. /Soe Zeya Tun/Reuters

Para pengunjuk rasa juga menghadapi pemukulan dan penangkapan; menurut laporan, setidaknya 131 yang meninggal disiksa sampai mati.

Kekerasan antara militer dan kelompok pemberontak etnis juga meletus, memaksa puluhan ribu orang mengungsi di dalam negeri atau melintasi perbatasan ke Thailand.

Baca Juga: Indonesia Dukung Penuh Perjuangan Palestina, Jokowi: Siap Mendorong Kuartet Internasional

Sebelumnya pada Senin kemarin, pemerintahan Biden menyambut misi pribadi ke Myanmar oleh mantan duta besar AS untuk PBB, Bill Richardson, sebagai cara yang memungkinkan untuk membantu mempercepat akses kemanusiaan ke negara itu.

Departemen Luar Negeri mengatakan Richardson melakukan perjalanan sendiri dengan harapan dapat membantu meyakinkan para pemimpin Myanmar untuk mengizinkan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk pandemi virus corona dan kebutuhan mendesak lainnya.

“Richardson memiliki pengalaman luas dalam menangani masalah kemanusiaan”

Baca Juga: Anak Pertama Ali Syakieb dan Margin Wieheerm Lahir, Lesti Kejora Turut Beri Ucapan Begini

“Meskipun ini bukan upaya yang disponsori oleh, atau atas nama, Pemerintah Amerika Serikat, kami berharap perjalanannya berkontribusi pada peningkatan akses kemanusiaan,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengetahui misi tersebut, kata juru bicara Richardson Madeleine Mahony.

Mahony menolak mengatakan apakah Richardson juga akan bekerja untuk pembebasan jurnalis Amerika Danny Fenster yang telah dipenjara di Myanmar sejak 24 Mei.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah