“Ya terjadi di beberapa sekolah tidak mau hormat bendera, seumpama gitu, itu ya terjadi. Sekarang saya sampaikan ‘Dibina dong’. Kalau tidak bisa kita ngobrol saja perlu tidak sekolah itu ditutup? Karena argumentasi penolakannya itu pokoknya tidak boleh hormat bendera,” katanya.
Dia juga mengatakan setiap akan melantik tenaga pendidik selalu memastikan agar tidak ada yang berindikasi menganut paham radikalisme.
“Setiap kali saya masuk ke dunia pendidikan, setiap kali kami mau lantik, saya tanya dulu ‘Bapak Ibu setuju dengan ini tidak? Ideologi kita Pancasila ya, kita menghormati sesama ya itu kita tulis’. Jadi kalau ada indikasi sedikit saja dan itu masuk medsos Anda mundur,” ujarnya.***