Seperti diketahui, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) memiliki total utang sebesar Rp643,9 triliun pada semester I 2021.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, total utang PLN tersebut terdiri dari liabiltias jangka panjang dan jangka pendek.
Sebagai informasi, liabiltias jangka panjang diketahui mencapai Rp500,3 triliun dan jumlah tersebut turun 5,26 persen dari periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp528,1 triliun.
Sedangkan liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp143,5 triliun per 30 Juni 2021 dan jumlah tersebut turun 8,3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp156,5 triliun.
Untuk diketahui, liabilitas jangka panjang tersebut didominasi oleh obligasi dan sukuk ijarah sebesar Rp196,5 triliun, lalu utang bank sebesar Rp148,7 triliun dan utang imbalan kerja Rp55,9 triliun.
Sementara itu liabilitas jangka pendek terbesar berasal dari utang usaha pihak ketiga senilai Rp34,5 triliun.
Jumlah liabilitas tersebut masih ditambah dengan utang lain-lain sebesar Rp18,8 triliun, utang bank Rp17,5 triliun, uang jaminan langganan senilai Rp15,1 triliun, serta utang obligasi dan sukuk ijarah sejumlah Rp14,5 triliun.