Desak Solusi yang Adil bagi PMI-WNI dari Luar Negeri Soal Karantina, HNW: Mestinya Gratis, Toh Anggarannya Ada

- 23 Desember 2021, 08:26 WIB
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. /Dok.PKS

PR DEPOK - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menyoroti permasalahan yang terjadi di dalam negeri terkait aturan karantina bagi para pelaku perjalanan dari luar negeri.

Terjadi penumpukan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) seperti terlihat dari video yang viral beberapa waktu lalu.

Pelaku perjalanan dari luar negeri menumpuk di Bandara Soetta karena menunggu karantina gratis dari pemerintah, daripada melakukan karantina di hotel.

Baca Juga: Musni Umar Sebut Anies Banyak Difitnah Soal Naiknya UMP DKI 2022, Ferdinand: Suruh Tuanmu Lapor secara Hukum

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan telah mengecam para pelaku perjalanan dari luar negeri yang enggan melakukan karantina di hotel, dan menunggu karantina gratis, padahal dari segi finansial dianggap mampu.

Hal ini disorot oleh Hidayat Nur Wahid. Ia mendesak solusi yang adil bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri yang baru saja tiba di Indonesia untuk karantina.

Ia menyebut bahwa PMI ialah pahlawan devisa, WNI dan mahasiswa yang pergi ke luar negeri bukan untuk berbelanja ataupun jalan-jalan, perlu dibantu dengan karantina yang manusiawi dan gratis, karena dari segi anggaran dianggap mumpuni.

Baca Juga: Musni Umar Sebut Anies Banyak Difitnah Soal Naiknya UMP DKI 2022, Ferdinand: Suruh Tuanmu Lapor secara Hukum

"HNW Desak Solusi Yg Adil Terkait Karantina Bagi PMI&WNI dari LN. PMI yg disebut sbg Pahlawan Devisa, jg WNI/Mahasiswa,mrk yg di LN bukan krn travelling atau shopping, mestinya dibantu dg diberlakukan karantina yg manusiawi dan gratis. Toh anggarannya ada," ujar Hidayat Nur Wahid, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @hnurwahid.

Cuitan Hidayat Nur Wahid.
Cuitan Hidayat Nur Wahid. Twitter @hnurwahid.

Hidayat menjelaskan bahwa untuk WNI yang kembali ke Indonesia setelah bisnis atau jalan-jalan tentu wajar jika dikenakan karantina berbayar.

Akan tetapi, bagi WNI yang pulang ke Indonesia sebagai PMI, pelajar atau mahasiswa, utusan negara serta yang baru pulang dari ibadah umrah atau ziarah, seharusnya tak dikenakan biaya karantina, alias digratiskan.

Baca Juga: Wagub Riza Akui Kenaikan UMP DKI 2022 Belum Sesuai PP 36, Ferdinand: Ini Namanya Revisi Politisasi Buruh

"Perlu juga pendekatan keadilan, untuk WNI yang kembali ke Indonesia setelah bisnis atau pelesiran tentu wajar bila dikenakan karantina berbayar, tapi bagi WNI yang pulang ke Indonesia sebagai PMI, Pelajar/Mahasiswa yang akan banyak pulang ke Indonesia pada akhir Tahun, Utusan Negara untuk olahraga, pulang dari hadiri undangan seminar, pulang dari perjalanan spiritual (ibadah umrah, ziarah ke betlehem dan lainnya), mereka harusnya tidak dikenakan pembiayaan untuk karantinanya, alias negara memberikan fasilitas karantina gratis,” kata Hidayat Nur Wahid.

Ia mengatakan jika penumpukan di Bandara Soetta soal karantina ini karena anggaran yang tak memadai, maka perlu diberikan tambahan anggaran yang bisa dipertanggungjawabkan.

"Dan bila sebab dari terjadinya tragedi penumpukan atau terlunta-luntanya PMI dan lainnya kemarin karena faktor anggaran yang tidak memadai, maka perlu juga diberikan tambahan anggaran yang bisa dipertanggungjawabkan, agar tidak kembali menimbulkan penumpukan warga yang datang dari Luar Negeri, yang justru berpotensi menjadi klaster penyebaran virus Covid-19 dengan varian lama maupun baru,” kata Hidayat Nur Wahid.***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Twitter @hnurwahid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x