Maria Walanda Maramis, Kartini dari Minahasa yang Dirikan Sekolah untuk Kaum Wanita

- 21 April 2020, 10:35 WIB
POTRET Maria Walanda Maramis pendiri PIKAT*
POTRET Maria Walanda Maramis pendiri PIKAT* /Unri/

Baca Juga: Satelit NASA Berhasil Menangkap Foto Jernih saat Gunung Anak Krakatau Meletus 

Pendidikan Maria Walanda

Maria Walanda dan kakak perempuannya yaitu Antje dimasukkan ke Sekolah Melayu atau Sekolah Desa.

Sementara itu, Kakak Maria Walanda yaitu Andries Maramis dimasukkan oleh Pamannya ke sekolah Raja (hoofdenscool) di Tondano.

Siswa di sekolah Raja tersebut mempelajari lebih banyak ilmu pengetahuan daripada siswa Sekolah Desa. Lulusan sekolah itu juga diharapkan akan menduduki jabatan dalam pemerintahan pribumi.

Saat itu, akses pendidikan tinggi untuk perempuan Minahasa sangat tertutup, hanya ada Sekolah Rendah Belanda. Sekolah itu pun hanya dibuka untuk perempuan berkebangsaan Belanda.

Baca Juga: 100.000 Jemaah Lebih di Bangladesh Abaikan Lockdown untuk Hadiri Upacara Keagamaan 

Perbedaan kesempatan dalam bidang pendidikan antara Maria Walanda dengan Kakaknya Andires, menimbulkan banyak pertanyaan dalam pikiran Maria.

Maria Walanda merasa pendidikan yang dilakukannya di Sekolah Desa tidak membuat dirinya berkembang.

Adat Minahasa memaksa kaum perempuan harus menolong mengerjakan urusan rumah tangga seperti belajar memasak, menjahit, mencuci, dan menggosok pakaian.

Saat laki-laki boleh mengenyam pendidikan, sementara perempuan harus belajar di dapur, Maria merasa keadaan seperti ini merupakan ketidakadilan bagi kaum perempuan.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x