Pada 25 November 1946, kedua jawatan tersebut digabungkan menjadi "Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia" yang kini dikenal dan disingkat DAMRI melalui Maklumat Menteri Perhubungan No.01/DA/46.
Baca Juga: Detik-detik Video Kemunculan Awan Biru Mengerikan di Langit Texas
Kini DAMRI memiliki beberapa segmen jenis transportasi umum mulai dari angkutan kota yang melayani sejumlah trayek di kota-kota besar Indonesia. Di Jakarta, DAMRI melayani trayek perkotaan baik regular maupun BRT (Bus Rapid Transit).
Selain itu ada juga bus Angkutan Antarkota Dalam Provinsi (ADKP) dan Antarkota Antarprovinsi (AKAP), angkutan bandara yang kini ada 90 trayek didukung 598 unit armada, serta angkutan lintas batas negara di Pontianak-Kuching (Malaysia)-Bandar Seri Begawan (Brunei Darussalam) dan akan merintis dengan tujuan Timor Leste dan Papua Nugini.
Lainnya ada angkutan travel/pariwisata, angkutan logistik, dan angkutan perintis di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Baca Juga: Simak Jadwal dan Aturan Pemberlakuan Larangan Mudik Mulai Hari ini
DAMRI berperan penting dalam sejarah angkutan umum nasional dan menjadi yang pertama. Tidak hanya DAMRI, kini pun ada sejumlah BUMN lainnya yang melayani dalam angkutan umum seperti KAI untuk kereta, ASDP Indonesia Ferry untuk kapal laut, Garuda Indonesia untuk pesawat, dan Pos Indonesia untuk angkutan logistik barang.
Swasta pun juga berperan penting dalam menyediakan berbagai pilihan transportasi umum di Indonesia.***