PR DEPOK – Usai pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), ragam tanggapan dari masyarakat terus bermunculan termasuk dari politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto.
Mulyanto lantas mempertanyakan alasan pemerintah menaikkan harga BBM, padahal ekonomi masyarakat saat ini belum stabil karena Covid-19.
BBM NAIK
.
Teganya Pemerintah, Omicron sedang tinggi. Saat ini sudah melebihi puncak Delta di juli 2021, lebih dari 50 ribu kasus positive per hari.
.
Sementara Recovery ekonomi masyarakat belum pulih benar.
.
Kok, BBM dinaikkan?@PKSejahtera @FPKSDPRRI @hnurwahid— Mulyanto (@pakmul63) February 13, 2022
"BBM NAIK Teganya Pemerintah, Omicron sedang tinggi. Saat ini sudah melebihi puncak Delta di juli 2021, lebih dari 50 ribu kasus positive per hari. Sementara Recovery ekonomi masyarakat belum pulih benar. Kok, BBM dinaikkan?”, tulis Mulyanto di akun Twitter pribadinya @pakmul63 pada Senin, 14 Februari 2022 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Baca Juga: Omicron Semakin Meluas, Airlangga Hartarto: Kuncinya adalah Protokol Kesehatan dan Vaksinasi
Tidak hanya itu, ia bahkan membandingkan harga BBM pada tahun sebelumnya.
Menurutnya ketika harga minyak jatuh, harga BBM tidak naik, tetapi sekarang justru dinaikkan.
“Dulu saat harga minyak jatuh, di pertengahan 2020 sampai tengah 2021, harga BBM tidak diturunkan. Sekarang, belum apa2 sudah naik,” tulisnya.
Ia bahkan membandingkan harga BBM di Malaysia dengan di Indonesia. Di Malaysia menurutnya, negara lebih memperhatikan rakyatnya.