Jokowi mengatakan bahwa harga CPO dunia memang mengalami peningkatan, sehingga perusahaan produsen minyak sawit di dalam negeri cenderung melakukan ekspor dengan memanfaatkan harga CPO yang sedang tinggi tersebut.
"Kecenderungan produsen itu pengennya ekspor, memang harganya tinggi di luar," kata Jokowi melanjutkan.
Adanya kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter, membuat keberadaan minyak goreng di pasaran akhirnya menjadi langka.
Atas kejadian itu, akhirnya pemerintah mencabut penetapan HET minyak goreng kemasan dan melakukan subsidi terhadap minyak goreng curah, sehingga masyarakat bisa membeli dengan harga Rp14.000 per liter.
Baca Juga: Konflik Berlanjut ke Donbas, Rusia Keluarkan Serangan Rudal Terbesar ke Ukraina
Akan tetapi, Jokowi melihat kebijakan itu belum efektif menurunkan harga minyak goreng, bahkan belum kembali normal.
"Di pasar saya lihat minyak curah banyak yang belum sesuai dengan HET yang kami tetapkan. Artinya, memang ada permainan," ujar Jokowi.***