Hati-Hati, BNPB Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem Dalam Sepekan Khususnya di Sejumlah Provinsi Ini

- 13 September 2022, 13:43 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem. BNPB mengimbau masyarakat di sejumlah provinsi ini untuk waspada akan dampak cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.
Ilustrasi cuaca ekstrem. BNPB mengimbau masyarakat di sejumlah provinsi ini untuk waspada akan dampak cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan. /Pixabay/GP_Photo.

PR DEPOK – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat, khususnya di beberapa provinsi di Indonesia untuk waspada akan dampak cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya mengatakan, cuaca ekstrem ditandai dengan peningkatan curah hujan, hujan sedang hingga lebat dan disertai petir serta angin kencang.

Berdasarkan informasi dari BMKG, kata dia, sebanyak 24 provinsi di Indonesia diminta untuk waspada akan dampak cuaca ekstrem tersebut terhitung sejak Sabtu, 10 September sampai Jumat, 16 September 2022.

Baca Juga: Login bsu.kemnaker.go.id dan Cairkan BSU 2022 Rp600.000, Ini Daftar Pekerja yang Berhak Dapat BLT Subsidi Gaji

Adapun ke-24 wilayah provinsi itu meliputi Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Kemudian, provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

"Menyikapi hal itu, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan," katanya mengimbau, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Gubernur Papua Jadi Tersangka Gratifikasi, Kemenkumham Larang Lukas Enembe Pergi ke Luar Negeri

Guna mengantisipasi bencana angin kencang, sejumlah upaya telah dilakukan seperti monitoring kekuatan struktur baliho dan pemangkasan cabang dan ranting pohon-pohon besar di wilayah perkotaan hingga desa, pemantauan lereng perbukitan, dan pembersihan saluran drainase yang dilakukan berkala.

"Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng gunung maupun tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu," tutur Abdul.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah