"Mungkin gas air matanya sendiri tidak menyebabkan kematian langsung, tetapi penyemprotan ke tempat-tempat tertentu menyebabkan orang panik, napasnya sesak, lalu lari ke tempat yang sama, desak-desakkan, mati. Jadi, penyebabnya ya gas air mata," ujarnya menjelaskan.
Dengan terjadinya insiden di Kanjuruhan, pemerintah lalu melakukan evaluasi besar-besaran dalam dunia sepak bola dengan mendiskusikannya bersama FIFA.
Baca Juga: Lirik Lagu Bite - D.O EXO, OST Bad Prosecutor dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
"Karena begini, menyangkut dunia sepak bola, pengaturan, pengorganisasian dan lainnya itu sudah diatur oleh FIFA dan PSSI. Kita tidak boleh ikut campur ke situ, tetapi pemerintah sudah bicara dengan presiden FIFA akan bersama-sama melakukan transformasi," tutur Mahfud MD.
Selain itu, Mahfud MD mengungkapkan bahwa pemerintah juga hendak menjalani rekomendasi lainnya seperti melakukan renovasi stadion.
Lalu rekomendasi selanjutnya buntut tragedi Kanjuruhan ini menurutnya adalah pembuatan peraturan dan prosedur dalam pengamanan sepak bola.
"Kemudian pengaturan ke Polri agar membuat aturan-aturan baru dan mulai melakukan penyusunan prosedur tetap baru di dalam pengamanan sepak bola dan seterusnya sekarang dilakukan. Saya kira itu sudah cukup maksimal yang dilakukan oleh TGIPF," ucapnya menambahkan.***