Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan keterampilan tenaga kerja, Kementerian Tenaga Kerja telah mengembangkan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi untuk mengurangi persaingan tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
Ida Fauziyah mengatakan pekerjaan lain yang dilakukan Kementerian Tenaga Kerja adalah mendesain ulang Balai Latihan Kerja (BLK) yang kini bernama Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP).
“Transformasi itu kemenaker lakukan untuk mengubah BLK secara revolusioner menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional,” Kata Ida Fauziyah seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara News.
Ida Fauziyah menambahkan, jika pemerintah akan melakukan reformasi kelembagaan untuk meningkatkan daya tarik dan kepercayaan masyarakat, meningkatkan kinerja pelayanan, menerapkan inovasi pelatihan yang dapat menjawab tantangan ketenagakerjaan modern.
serta meningkatkan sarana, peralatan, dan fasilitas untuk meningkatkan kualitas.
Baca Juga: Usai Jalani Sidang Etik, Brigjen Hendra Kurniawan Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri
Rehabilitasi infrastruktur dan peningkatan 'kemitraan' dengan berbagai stakeholders.
“Semua pelatihan vokasi kami selenggarakan berdasarkan standar kompetensi, baik Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI), standar khusus, maupun standar internasional, yang juga terintegrasi,” kata Ida.
Departemen Tenaga Kerja juga menawarkan Link and Match, yang menyatukan pelatihan profesional, sertifikasi keterampilan, dan pasokan tenaga kerja.