Jepang Bingung Sikap Labil Indonesia, Minta Gabung Proyek Kereta Cepat Tiongkok Jakarta-Bandung

- 2 Juli 2020, 09:00 WIB
DUA orang petugas proyek sedang berbincang di terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung beberapa waktu lalu.*
DUA orang petugas proyek sedang berbincang di terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung beberapa waktu lalu.* /PT. KCIC/

Dijadwalkan awal, proyek tersebut rampung pada tahun 2019. Tetapi dinilai tidak dapat memenuhi target akibat terdapat masalah soal tanah, maka perampungan proyek tersebut diperpanjang hingga tahun 2021.

Selain adanya masalah perihal tanah, Airlangga Hartanto juga mengatakan penundaan proyek kereta api berkecepatan tinggi itu pun berasalan akibat merebaknya pandemi virus corona atau Covid-19 yang membuat anggaran terhambat.

Setelah ditikung Tiongkok untuk proyek tersebut, Jepang pada September 2019 sudah mencapai kesepakatan dengan Indonesia dalam proyek kereta api Jakarta dan Surabaya.

Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartanto pada Jumat 26 Juni 2020 mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengusulkan untuk memperluas proyek kereta api Jakarta-Bandung hingga Surabaya.

Baca Juga: Habiskan Waktu 400 Jam, Remaja AS Selesaikan Gaun Prom Night Corona dari Gulungan Lakban 

Hal itu didasari karena agar lebih ekonomis dan juga agar membawa konsorsium investor Jepang untuk bergabung dengan proyek Indonesia-Tiongkok.

Dengan adanya usulan yang dilontarkan Jokowi untuk proyek kereta api berkecepatan tinggi itu tentu membuat pihak Jepang terkejut.

Pakar perkeretaapian mengatakan bahwa akan sulit untuk mengintegrasikan kedua proyek dalam istilah praktis karena lebar jalur pun berbeda.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x