Dalam pandangan Sudirman, sangat disayangkan juga kalau karena alasan efisiensi anggaran harus menutup STAN. Pasalnya, investasi di pendidikan tidak akan pernah rugi.
“Kita semua simpati dan prihatin dengan tekanan ekonomi akibat wabah Covid 19. Tetapi menurut saya memotong anggaran pendidikan tidak boleh menjadi pilihan,” ujarnya.
Ia mencontohkan, Kaisar Jepang, setelah kalah pada Perang Dunia ke-2, ketika mau mulai membangun yang ditanya adalah “Berapa guru yang masih hidup?”. Kaisar pun kemudian memberikan instruksi untuk membangun pendidikan besar-besaran.
Sudirman menawarkan solusi relokasi lulusan STAN sebagai jalan keluar efesiensi yang diinginkan Kemenkeu.
Banyak instansi mulai dari BUMN, Kementerian/Lembaga, BUMD, dan Pemerintah Daerah yang meminta pasokan SDM lulusan STAN. Karenanya lulusan STAN bisa direalokasi tidak hanya harus bekerja di Kemenkeu.***