Cegah Penularan Covid-19, Masyarakat Diimbau Tidak Makan dan Minum di Transportasi Umum

- 14 Juli 2020, 12:43 WIB
Masyarakat diimbau untuk tidak berbicara, tidak makan, dan tidak minum di kendaraan umum.*
Masyarakat diimbau untuk tidak berbicara, tidak makan, dan tidak minum di kendaraan umum.* //ANTARA/Muhammad Zulfikar

PR DEPOK - Berbagai upaya baik pencegahan maupun penanganan telah dilakukan pemerintah, termasuk membuat kebijakan ketika berada di transportasi umum.

Dikutip dari Kemenkes oleh Pikiranrakyat-depok.com, Juru bicara penanganan COVID-19, Achmad yurianto mengingatkan untuk tidak melakukan aktivitas seperti makan maupun berbicara selama berada di kendaraan umum. Tujuannya untuk mencegah percikan droplet saat berbicara, batuk maupun bersin.

Menurut Yuri, jika terpaksa harus berbicara, sebaiknya tetap menggunakan masker dan menjaga jarak aman dengan orang di sekitar.

Baca Juga: Berlaku 27 Juli, Masyarakat Jabar yang Tak Bermasker Akan Dikenai Denda Rp 100.000 - Rp 150.000 

"Jangan berbicara, jangan makan, jangan minum di dalam kendaraan umum, karena ini akan membuat kita menjadi lengah, apabila kita harus berbicara dengan orang lain tetap jaga jarak dan tidak berusaha mendekat ke arah orang yang kita ajak bicara, gunakan masker," kata Yuri dalam keteranganya di Graha BNPB, Jakarta pada Senin, 13 Juli 2020 sore.

Kebiasaan untuk selalu menggunakan masker juga seharusnya berlaku saat berbicara dengan orang yang dikenal.

Yuri menjelaskan, masih banyak masyarakat yang abai dalam menerapkan protokol Kesehatan, dengan melepas masker saat berbicara dengan kolega maupun rekan kerja dengan dalih saling mengenal satu sama lain. Ketidakdisiplinan inilah yang menyebabkan masih tingginya kasus positif di Indonesia.

Baca Juga: 16 Tahun Berpisah, Kisah Haru Ayah dan Anak Korban Tsunami Aceh yang Kembali Bertemu 

"Kita harus meyakini bahwa menggunakan masker harus dilakukan sekalipun kita merasa berada dekat dengan orang-orang yang sudah kita kenal seperti kolega ataupun rekan kerja, tetap menggunakan masker karena kesalahan justru terjadi di tempat yang seperti itu. Kita tidak tahu siapa yang terkena dan membawa virus itu di sekitar kita," ucap Ahmad Yurianto.

"Kita masih memperhatikan banyak sekali yang belum secara disiplin dan konsisten menggunakan masker dan jaga jarak, ini yang menjadi salah satu penyebab penambahan kasus akan terus menerus terjadi," katanya.

Untuk itu, Yuri Kembali mengingatkan agar protokol Kesehatan dijalankan dengan semaksimal mungkin dengan menggunakan masker dengan baik dan benar, mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak aman 1-2 meter dengan orang lain, dan menghindari kerumunan.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Pesan Berantai Virus Corona adalah Konspirasi Dokter dan Pemerintah Daerah 

Perkembangan Kasus COVID-19

Hingga Senin, 13 Juli 2020, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 1.282 sehingga total kasus positif COVID-19 menjadi 76.981 orang.

Penambahan kasus tersebut didapatkan dari pemeriksaan spesimen sebanyak 13.100 sehingga total spesimen yang telah diperiksa hingga saat ini menjadi 1.074.467.

"DKI Jakarta melaporkan 281 kasus baru, Jawa Timur 219 kasus baru, Sulawesi Selatan 124 kasus baru, Jawa Tengah 100 kasus baru, Papua 98 kasus baru, Jawa Barat 83 kasus baru," kata Achmad Yurianto dalam keterangannya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kemenkes RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x