PR DEPOK – Terkait usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji pada 2023 ini, Kementerian Agama telah menegaskan bahwa usulan itu sudah melalui perhitungan dari Pemerintah Arab Saudi.
Kerajaan Arab Saudi diketahui telah menurunkan biaya paket layanan haji sekitar 30% dari harga yang telah ditetapkan pada tahun 2022 silam.
Lebih lanjut, paket layanan haji tersebut diantaranya adalah layanan dari 8-13 Dzulhijjah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Masyair.
Walaupun usulan untuk biaya haji 2023 di Indonesia mengalami kenaikan menjadi Rp 69 juta, namun untuk paket layanan haji di Masyair sendiri Indonesia mengalami penurunan.
“Karena alasan pandemi, harganya pada tahun lalu naik sangat signifikan,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief.
“Tahun ini Alhamdulilah diturunkan. Jadi terkait paket layanan haji di Masyair, hitungan dalam usulan biaya penyelenggaraan ibadah haji pemerintah juga turun,” tuturnya menambahkan.
Dilaporkan Antara, tidak hanya itu, Hilman juga menjelaskan bahwa paket layanan haji Masyair pada tahun lalu sebesar SAR5.656,87.
Sementara untuk tahun 2023 ini, Kementerian Agama telah berhasil menurunkannya menjadi SAR4.632,87.
Baca Juga: Hadist Tentang Tanah Arab Saudi Menghijau sebagai Tanda-tanda Hari Kiamat
Dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sendiri terdapat beberapa komponen yang bukan hanya paket layanan haji saja.
Komponen lainnya terkait biaya haji yang telah diusulkan oleh pemerintah ini diantaranya seperti akomodasi, konsumsi, dan transportasi selama di Arab Saudi.
Karena masih adanya perhitungan komponen pesawat yang bergantung pada harga avtur, hingga kini BPIH belum final.
“Usulan pemerintah terkait BPIH 1444 H itu belum final, karena terbuka untuk dibahas bersama Komisi VIII DPR. Semoga kita bisa mendapatkan rumusan yang paling pas mengenai biaya haji tahun ini,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama sendiri telah mengusulkan jika biaya perjalanan ibadah haji di tahun 2023 ini menjadi Rp69.193.733 per jamaah.***