Network
PR DEPOK - Media sosial belakangan ini dihebohkan dengan tren ngemis online dengan cara mandi lumpur yang disiarkan secara langsung.
Tren ngemis online dengan mandi lumpur tersebut marak dilakukan oleh orang tua atau lansia.
Dalam beberapa video yang beredar di media sosial, pelaku ngemis online akan mengguyurkan lumpur ke seluruh tubuhnya untuk mendapatkan hadiah virtual yang bisa diuangkan.
Maraknya fenomena ngemis online seperti mandi lumpur tersebut turut ditanggapi oleh pengasuh Pondok Pesantren LPD Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya.
Baca Juga: Ramai Konten ‘Ngemis Online’ di TikTok, Bareskrim Panggil Konten Kreator untuk Diberikan Edukasi
Buya Yahya menyesalkan munculnya fenomena ngemis online yang dilakukan oleh beberapa orang belakangan ini. Terlebih, hal tersebut dilakukan oleh para orang tua.
Hal tersebut disampaikan Buya Yahya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 21 Januari 2023.
"Nyiksa orang tua. Biarpun dia kehujanan. Hujan ribuan dolar dia akan sengsarakan orang tuanya, dia akan siksa seperti yang tadi," kata Buya Yahya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari YouTube Al-Bahjah TV, Selasa, 24 Januari 2023.
Buya Yahya mengatakan orang tua seharusnya dimuliakan, bukan diminta untuk mencari uang.
Menurutnya, hal tersebut tidak jauh bedanya dengan orang tua yang mempekerjakan anaknya menjadi pengemis.
"Orang tuamu hendaknya kau muliakan, bukan untuk cari duit. Kadang jiwa pengemis begitu. Anaknya kecil dijemur, dicubit nangis biar dikasih duit sama orang kan. Sama, kebalikannya itu," tuturnya.
Lebih lanjut, pendakwah itu mengungkapkan orang-orang yang memperlakukan orang tuanya seperti konten ngemis online tidak akan berkah hidupnya.
Bahkan, dia mengatakan hidup orang-orang tersebut akan sengsara.
Baca Juga: Penerimaan Polri SIPSS TA 2023 Resmi Dibuka, Berikut Jadwal Pendaftaran dan Persyaratannya
"Naudzubillah, nggak akan berkah hidupnya. Lihat aja, akan sengsara," ujarnya.
Selain itu, Buya Yahya mengingatkan agar tindakan seperti ngemis online tidak dilakukan karena zalim.
Dia berpesan agar menghasilkan uang dari media sosial dengan ide yang cemerlang.
"Hai hamba Allah, jangan lakukan hal-hal semacam itu. Jangan zalim, jadilah orang hebat. Tik Tok-mu menghasilkan uang, tapi dengan ide-ide cemerlang. Membangun jiwa, membangun akhlak, mengedukasi umat, itu baru bener," katanya.***
