Hindari Stunting pada Anak, Ma'ruf Amin Minta Para Ibu Berikan ASI Eksklusif

- 12 Agustus 2020, 18:30 WIB
Ilustrasi Stunting pada anak.
Ilustrasi Stunting pada anak. /DOK. PIKIRAN RAKYAT/Pikiran Rakyat

PR DEPOK - Prevalensi kekerdilan atau stunting pada anak bisa dihindari dan diturunkan dengan pemberian air susu ibu (ASI), menurut Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

Faktanya, ASI bisa memenuhi kebutuhan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak.

"Pemberian ASI juga menjadi salah satu intervensi prioritas yang terbukti efektif dalam pencegahan stunting. Oleh karena itu, pemberian ASI kepada anak harus terus didorong agar prevalensi 'stunting' dapat segera diturunkan," kata Ma'ruf Amin dalam webinar Pekan Menyusui Sedunia, seperi dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Rabu, 12 Agustus 2020.

Baca Juga: 22 Wilayah di Depok Akan Alami Pemadaman Pengaliran Air selama 24 Jam, Berikut Daftarnya 

Ma'ruf Amin juga menambahkan, dengan memberikan ASI eksklusif pada anak, hal itu turut andil membantu upaya pemerintah menurunkan angka prevalensi stunting pada anak hingga mencapai 14 persen pada 2024.

Saat ini Indonesia mencatat angka prevalensi stunting nasional pada anak berdasarkan data tahun 2019 mencapai 27,6 persen.

Sementara standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah di bawah 20 persen.

Menurut Ma'ruf Amin, lebih dari separuh anak-anak Indonesia masih belum mendapat hak ASI eksklusif. Kementerian Kesehatan mencatat, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Indonesia masih di bawah 50 persen.

Baca Juga: Jaksa Pinangki Ditetapkan Sebagai Tersangka Usai Diduga Terima Duit Rp7 Miliar dari Djoko Tjandra 

“Ini tentu saja menjadi pekerjaan rumah bagi kita bersama untuk terus mendorong dan mendukung agar ibu-ibu dapat memberikan ASI saja selama enam bulan pertama dan dilanjutkan hingga anak berusia dua tahun,” katanya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018, inisiasi menyusui dini (IMD) baru mencapai 58,2 persen.

Survei Data dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 juga menunjukkan jumlah bayi berusia kurang dari enam bulan yang mendapatkan ASI eksklusif baru 52 persen.

“Cakupan IMD dan ASI eksklusif ini harus terus kita tingkatkan,” kata Terawan Agus Putranto.

Baca Juga: Cemarkan Nama Baik, Jerinx Ditahan Polda Bali Terkait Kasus 'IDI Kacung WHO' 

Pekan Menyusui Sedunia merupakan kampanye internasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan anak.

Kampanye global tersebut pertama kali digaungkan oleh World Alliance Breastfeeding Association (WABA) bekerja sama dengan WHO dan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Children’s Fund (UNICEF) pada 1992.

Pekan Menyusui Sedunia kemudian diperingati setiap pekan pertama pada bulan Agustus.

Tema global yang diusung dalam Pekan Menyusui Sedunia 2020 adalah “Dukung Pemberian ASI untuk Bumi yang Lebih Sehat” dengan subtema yang ditetapkan Indonesia adalah “InvestASI Indonesia untuk Bumi yang Lebih Sehat”.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x