Kisah Heboh di Balik Sidang: Mario Dandy dan Sindiran Tajam dari Ayah David Ozora

- 29 Agustus 2023, 18:41 WIB
Kisah dibalik sidang kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy dan sindiran tajam dari ayah David Ozora.
Kisah dibalik sidang kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy dan sindiran tajam dari ayah David Ozora. /ANTARA/Aditya Pradana Putra

Kelompok JPU, yang terdiri dari nama-nama seperti Hafiz Kurniawan, Bayu Ika, Maidarlis, Eka W, Suryani, dan Nuli, dengan tegas membacakan tuntutan mereka pada persidangan yang diadakan pada 15 Agustus 2023.

Nilai restitusi yang mencapai Rp120 miliar juga dikenakan kepada Mario Dandy, sebuah angka yang mencengangkan. Jika sang terdakwa tak sanggup membayar, risiko menghabiskan tujuh tahun berat di balik jeruji besi menunggunya.

Baca Juga: Sat Set dan Mudah! Begini Cara Cek Saldo PIP Kemdikbud 2023 Lewat HP dan Total Dana yang Cair

Namun, layaknya sebuah drama yang tak hanya menghadirkan satu sisi cerita, mata kita juga terbelalak pada aksi latar belakang. Jonathan Latumahina, ayah dari David Ozora, dikenal tak hanya sebagai ayah yang peduli, tetapi juga sebagai seorang pahlawan tak terduga dalam arena sidang.

Dalam menghadapi detik-detik tegang menjelang pembacaan vonis, Jonathan mengambil inisiatif dengan cara tak biasa.

Ia memutuskan untuk memberi suara pada anaknya melalui bentuk sebuah buku yang menggambarkan perasaan dan harapan David Ozora. Ini bukan sekadar surat, melainkan sebuah karya yang memancarkan semangat perlawanan.

Dalam kebijaksanaan yang memukau, Jonathan menciptakan judul "Penganiayaan Brutal Terencana Penguasa Jaksel terhadap Anak David Ozora" yang menghiasi sampul buku surat tersebut. Ia juga tak ragu menuliskan "Rapor Merah Terdakwa Mario Dandy, Terdakwa Shane Lukas, Anak Saksi AGH" di atas karya ini, sebagai pernyataan tegas bahwa kebenaran harus diungkap.

Baca Juga: Klasemen Sementara Liga Italia, Siapa yang Pertama?

Saatnya untuk momen paling kontroversial: sindiran pedas yang diberikan oleh Jonathan kepada Mario Dandy. Dalam sebuah puisi yang sarat makna, Jonathan mengekspresikan pemikirannya.

Ia mencermati akar dari tindakan cemburu Mario Dandy yang tanpa batas, dan menyampaikan pandangannya bahwa kecemburuan ini tidak hanya merusak pikiran, tetapi juga menghilangkan kendali.

Halaman:

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x