8 Langkah Diambil Pemerintah untuk Antisipasi El Nino di Sektor Pertanian

- 30 Agustus 2023, 17:20 WIB
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan mengambil langkah untuk mengantisipasi dampak El Nino di sektor pertanian.*
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan mengambil langkah untuk mengantisipasi dampak El Nino di sektor pertanian.* /UNSPLASH / Matt Palmer/

PR DEPOK - Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Pertanian (Kementan), akan mengambil langkah untuk mengantisipasi dampak El Nino di sektor pertanian. Perubahan cuaca yang dipicu oleh El Nino, berpotensi mengakibatkan kekeringan pada 870.000 hektare lahan di wilayah Indonesia.

 

Berdasarkan analisa Kementan, El Nino berdampak sedang akan mengurangi produksi beras hingga mencapai 380 ribu ton. Sedangkan El Nino dengan dampak kuat, akan mengurangi produksi beras sebanyak 1,2 juta ton.

Hal ini, diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam Raker dengan Komisi IV di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 30 Agustus 223.

Pihaknya menyebutkan sedang melaksanakan Gerakan Nasional (gernas) penanggulangan El Nino pada 500.000 hektare di 10 provinsi dan 100 kabupaten.

Baca Juga: 11 Fungsi Air Purifier di Kehidupan Sehari-hari, Solusi Mengatasi Polusi Udara

“Untuk itu, Kementan sedang melakukan gerakan nasional penanggulangan El Nino pada 500.000 hektare di 10 provinsi dan 100 kabupaten,” ucapnya.

Kegiatan gernas yang dilakukan Kementan, antara lain melakukan koordinasi pelaksanaan penanggulangan dampak El Nino, pendataan, pemetaan, serta penyiapan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL).

 

Selain itu, penyediaan sumber pengairan, distribusi benih, distribusi pupuk, gerakan tanam, penanganan kekeringan, dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), pengawalan asuransi dan pembiayaan, serta penanganan panen dan pasca panen.

Dalam mengantisipasi El Nino di sektor pertanian, Kementan mengambil 8 langkah, yaitu:

Baca Juga: 5 Rekomendasi Warung Bakso Enak yang Mantap di Wonogiri, Catat Alamat dan Jam Bukanya

Mengidentifikasi dan pemetaan lokasi terdampak kekeringan, dan mengelompokkannya menjadi daerah merah, kuning, dan hijau.

Mempercepat tanam untuk mengejar sisa hujan.

Meningkatkan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam.

 

Meningkatkan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dan parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, serta pompanisasi.

Baca Juga: 7 Hidangan Soto di Depok yang Segar Enak Rasanya, Catat Lokasinya

Menyediakan benih tahan kekeringan dan OPT.

Menyediakan lahan 1.000 hektare per kabupaten adaptasi dan mitigasi dampak El Nino.

Mengembangkan pupuk organik terpusat dan mandiri.

Memberikan dukungan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan asuransi pertanian, serta terakhir, penyiapan lumbung pangan sampai tingkat desa.

 

Baca Juga: Inilah Daftar 5 Rekomendasi Mie Ayam Terenak dan Top di Cikarang, Simak Alamatnya

Sebanyak enam provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan, akan menjadi provinsi utama penanaman, dikarenakan merupakan daerah hijau yang memiliki ketersediaan air yang cukup di musim kemarau.

Sedangkan empat provinsi pendukung, yaitu Lampung, Banten, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x