Baca Juga: Jokowi hingga Gerindra Turun Tangan, Tepis Dugaan Prabowo Cekik dan Tampar Wamentan
Korban yang meninggalkan anak perempuan berusia 3 tahun itu menghembuskan napas terakhir pada Mei 2023, tapi tidak ada rincian terkait tanggalnya. Ironisnya meski korban telah meninggal dunia, teror masih tetap berlanjut.
"K menghembuskan napas terakhirnya pada bulan Mei 2023. Setelah K bunuh diri dan meninggal, apakah teror DC AdaKami berhenti? Jawabannya tidak," tegas akun @rakyattvspinjol.
Keluarga terus menerus menerima panggilan dari orang yang mengaku DC AdaKami dan meminta K membayar hutangnya.
Meski sudah dijelaskan bahwa K telah meninggal dunia, penelepon tersebut tidak percaya dan tak mau tahu. Ia tetap menuntut agar korban segera membayar hutang.
Sampai berita ini ditulis belum ada konfirmasi dari pihak AdaKami terkait berita viral tersebut.
Adakami sendiri merupakan fintech lending legal dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).***