Sementara itu, sisanya sebanyak 4.7 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Di tengah tingginya kepuasan terhadap Presiden, catatan perlu diberikan kepada para pembantu presiden di kabinet. Setidaknya ada sembilan menteri yang dipandang publik kinerjanya paling buruk dengan penilaian di bawah 1 persen.
"Termasuk di antara sembilan menteri dengan kinerja terburuk adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (0.9 persen), Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (0.7 persen), dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (0.1 persen)," ucap Dika.
Ironisnya, Dika mencontohkan peran Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan yang seharusnya menjadi sosok vital dalam krisis kesehatan dinilai tidak optimal.
Baca Juga: Peringati HUT ke-75 TNI, Jokowi Bicara Tentang Pertempuran Masa Depan dan Sinergitas TNI
Upaya mengendalikan Covid-19 dilakukan oleh Gugus Tugas atau kini berubah menjadi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN).
Sementara itu, masuknya Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), yang sukses membangun startup unicorn masih dipertanyakan kinerjanya.
Publik menilai belum ada gebrakan berarti, terlebih di tengah kegiatan sekolah yang terhenti dan kesulitan masyarakat untuk menggelar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Edhy Prabowo dikenal kontroversinya dengan mengizinkan ekspor lobster dan lembek dalam mengatasi illegal fishing.
Baca Juga: Sanggah Penolakan RUU Cipta Kerja, DPR: Undang-Undang Ini Akan Bawa Perubahan Positif