PR DEPOK - Direktur Eksekutif Charta Politica, Yunarto Wijaya baru-baru ini menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Adapun sindiran kepada Anies Baswedan itu terkait dengan aksi demo berujung anarkis penolakan UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan DPR RI, Senin 5 Oktober 2020.
Secara alami, menurut Yunarto, sejumlah kepala daerah pasti marah dengan adanya aksi anarkis pada setiap demo yang menjurus pada aksi vandalisme dan perusakan fasilitas umum.
Baca Juga: Dituding Danai dan Inisiasi Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja, Partai Demokrat Beri Tanggapan
Hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya @yunartowijaya, Jumat 9 Oktober 2020.
"Bingung kalo ada kepala daerah gak marah asset2 nya dirusak atau dibakar," ujar Yunarto, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Lebih lanjut ia menambahkan, "Terlepas apapun sikapnya terhadap Omnibus Law... Itu dua hal yg berbeda.."
Bingung kalo ada kepala daerah gak marah asset2 nya dirusak atau dibakar, terlepas apapun sikapnya terhadap Omnibus Law... Itu dua hal yg berbeda...— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) October 9, 2020
Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan menemui sejumlah demonstran yang terkonsentrasi di Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Baca Juga: Jokowi Tak Ada Saat Istana Didemo, Rocky Gerung: Mental Pengecut, Dia Lari Terbirit-birit
Dalam kesempatan itu, mantan Mendikbud ini meminta mereka untuk tertib serta pulang meninggalkan lokasi aksi unjuk rasa, kemudian sebagian besar pengunjuk rasa dipulangkan menggunakan truk-truk militer dengan tujuan ke kampus-kampus.
Sekadar informasi, pada hari yang sama itu telah terjadi perusakan fasilitas umum di Jakarta yang dilakukan sejumlah massa aksi penolakan UU Cipta Kerja tersebut.
Disebutkan Anies Baswedan, setidaknya sebanyak 20 halte Transjakarta rusak akibat unjuk rasa berujung anarkis tersebut.
"Sejauh ini fasilitas umum yang paling banyak terdampak adalah halte-halte bus. Total ada sekitar 20 halte," katanya.
Baca Juga: Buka-bukaan Dalang Dibalik Demo Tolak UU Cipta Kerja, Dewi Tanjung: SBY, Uuoppps Nyai Keceplosan
Berdasarkan inventarisir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, kerugian untuk halte ditaksir mencapai Rp55 miliar.
Anies Baswedan menegaskan bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan segera melakukan perbaikan terhadap fasilitas-fasilitas umum yang alami kerusakan.***