Airlangga Hartarto Sebut Fintech Indonesia Diprediksi Akan Tumbuh Paling Cepat di Wilayah ASEAN

- 11 November 2020, 19:20 WIB
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. /Instagram/@airlanggahartarto/

PR DEPOK - Google dan Temasek memprediksikan pertumbuhan industri teknologi finansial atau financial technology (fintech) Indonesia.

Prediksi dari dua perusahaan besar itu yakni Indonesia akan mengalami pertumbuhan fintech paling cepat di lingkup ASEAN.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan hal tersebut dalam pembukaan Indonesia Fintech Summit 2020 di Jakarta, Rabu, 11 November 2020.

Baca Juga: Telah Pulang ke Indonesia, Henry Yosodiningrat Minta Polisi Segera Tangkap dan Tahan Habib Rizieq

"Pada 2019, Google dan Temasek memprediksi Indonesia adalah pertumbuhan tercepat di lingkup ASEAN," ucap Airlangga.

Airlangga mengatakan, peranan fintech saat ini diperkirakan mencapai 40 miliar dolar AS dengan pertumbuhan tahunan sekitar 50 persen dan pada 2025 diproyeksikan nilainya lebih dari 100 miliar dolar AS.

Capaian itu dapat terwujud karena fintech merupakan sektor yang paling kompetitif dengan terbangunnya empat unicorn dan satu decacorn di Indonesia yang nilainya lebih dari 10 miliar dolar AS.

"Fintech bersama revolusi industri 4.0 e-commerce on demand service telah menjadi ikon atau showcase bagi ekonomi digital Indonesia," ujar Airlangga.

Baca Juga: Megawati Sebut Jakarta 'Amburadul', Pembelaan Gerindra: Terbukti Ibu Kota Raih Penghargaan STA 2021

Airlangga menjelaskan, fintech di Indonesia semakin berkembang yakni dapat dilihat dari awal pengembangan pada 2016 yang tidak hanya fokus pada payment dan lending namun juga berbagai model bisnis termasuk capital rising, asuransi digital dan market provisioning.

"Keberhasilan pengembangan fintech juga kami apresiasi dengan OJK memperkenalkan regulasi regulatory sanbox yang memungkinkan inovasi tetap berjalan," kata Airlangga, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Airlangga menuturkan, fintech memainkan peran penting terhadap pencapaian indeks inklusi keuangan sebesar 76 persen pada 2019 dan akan mendukung mewujudkan target sebesar 90 persen pada 2024.

"Potensi fintech ini dengan sejumlah tantangan tentunya utamanya adalah literasi keuangan. Digital didukung dengan ekosistem dan kolaborasi yang lintas sektoral untuk memaksimalkan program dan inisiatif pemerintah," ucap Airlangga.

Baca Juga: Takjub Atas Antusias Warga Sambut Kepulangan Habib Rizieq, Syekh Ali Jaber: Dia Begitu Dicintai

Sementara itu, menurut Airlangga, tantangan yang dihadapi fintech saat ini adalah menjawab adanya tantangan potensi pengangguran terbuka agar dapat mendorong kegiatan UMKM atau kewirausahaan.

"Saya berharap upaya akselerasi pemulihan ekonomi nasional utamanya inklusi keuangan dan teknologi digital dengan kolaborasi lintas sektoral bisa membangun dan me-reformsekaligus menumbuhkan kembali perekonomian nasional kita," kata Airlangga menambahkan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x