Premium Disebut Akan Dihapus Januari 2021, Syarief Hasan: Harus Ada Alternatif BBM yang Lebih Murah

- 19 November 2020, 06:20 WIB
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan.*
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan.* /Dok. MPR RI./

PR DEPOK - Pada 13 November 2020, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK menyatakan bahwa Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis Premium akan dihapuskan mulai 1 Januari 2021 mendatang.

Langkah itu diambil untuk kematian angka konsumsi BBM dengan nomor oktan 88 tersebut.

Kabar penghapusan BBM berjenis Premium itu pun ditanggapi oleh Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Demokrat, Syarief Hasan.

Baca Juga: Acara Habib Rizieq di Bogor Timbulkan Kerumunan, Polda Jawa Barat Segera Panggil Ridwan Kamil

Syarief Hasan mengatakan bahwa penghapusan BBM jenis Premium memang diperlukan guna mendukung lingkungan hidup.

Akan tetapi, lanjutnya, harus ada alternatif BBM yang bisa diakses dan dikonsumsi dengan mudah dan bersubsidi oleh masyarakat. 

"Bumi yang kita tempati memang harus dijaga bersama kebijakan-kebijakan pro-lingkungan. Hal ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals yang dirumuskan antara lain oleh Pak SBY, David Cameron, dan PM Nigeria yang dicanangkan oleh PBB ke seluruh negara-negara di dunia," kata Syarief seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari laman resmi MPR RI.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Pekerja Tahun 1990-2019 Bisa Tarik Uang Rp21,5 Juta dari BI, Simak Faktanya

Meski begitu, Syarif menilai bahwa kebijakan tersebut harus dilakukan secara bertahap agar tidak menciptakan masalah baru di masyarakat. 

"Kalau kita melihat lebih luas, hampir 55 persen masyarakat menggunakan Premium sebab Premium adalah BBM yang paling mudah karena bersubsidi dibandingkan dengan jenis lain," ujarnya. 

Syarief berharap kebijakan tersebut bisa diikuti dengan munculnya alternatif BBM yang pro-lingkungan serta murah atau bersubsidi.

Baca Juga: Disinggung dr Tirta, Tito Karnavian Klaim Pelanggaran Protokol Kesehatan di Pilkada hanya 2,2 Persen

"Pemerintah harus memberikan subsidi BBM dengan oktan yang tinggi kepada masyarakat sehingga masyarakat benar-benar beralih dari Premium," kata Syarief menambahkan. 

Menurutnya, subsidi BBM begitu penting bagi rakyat kecil. Mengingat bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia masih memakai kendaraan bermotor dan membutuhkan BBM yang bisa diakses dengan mudah namun murah. 

"Pemerintah harus mampu menyediakan BBM bersubsidi, khususnya bagi masyarakat kurang dan tidak mampu. Apalagi di masa pandemi Covid-19 akan semakin sulit. Ditambah sektor produksi anjlok hingga 70 persen, sehingga keberpihakan pemerintah lewat penyediaan BBM murah atau bersubsidi sangat dibutuhkan saat ini," ucap Syarief.

Baca Juga: Sebut Habib Rizieq Bukan Musuh Negara, Babe Haikal: Sangat Jelas, Pihak Berseberangan dapat Amunisi

Tak hanya itu, Syarief juga terus mendorong pihak Pemerintah agar bisa menciptakan energi terbarukan, yang nantinya dapat dinikmati oleh semua kalangan.

"Memang sudah saatnya kita beralih, dari energi fosil ke energi terbarukan. Namun, ketersediaannya harus memperhatikan kemampuan masyarakat dalam mengakses energi terbarukan tersebut," katanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: MPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah