PR DEPOK - Melalui Twitter, perusahaan mantan Presiden AS Donald Trump yakni Trump Media & Technology Group (TMTG) mengumumkan peluncuran platform media sosial baru bernama "TRUTH Social".
Kabarnya, tujuan peluncuran platform media sosial baru yang akan diberi nama TRUTH Social itu sengaja dikembangkan untuk menjadi saingan media liberal.
Misi lain dari proyek tersebut, menurut pesan yang dikirim kepada wartawan adalah untuk melawan perusahaan Big Tech di Silicon Valley.
Perusahaan tersebut mereka tuduh telah menggunakan kekuatan sepihak untuk membungkam suara-suara yang menentang di Amerika Serikat.
Aplikasi ini diharapkan akan diluncurkan dalam versi beta untuk tamu undangan khusus pada November 2021 mendatang.
Peluncuran skala nasional direncanakan untuk kuartal pertama tahun 2022, menurut rilis TMTG. Saat ini, dikatakan tersedia di App Store untuk pre-order.
Baca Juga: Berantas Mafia Tanah, Sofyan Djalil Pecat 32 Pegawainya yang Terbukti Salah Gunakan Kekuasaan
"Kita hidup di dunia di mana Taliban memiliki kehadiran besar di Twitter, namun Presiden Amerika favorit Anda telah dibungkam"
"Ini tidak dapat diterima. Saya senang untuk segera mengirimkan TRUTH pertama saya di TRUTH Social," tutur Trump sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik pada Kamis, 21 Oktober 2021.
Menurut Trump, TMTG didirikan dengan sebuah misi untuk memberikan suara kepada semua level masyarakat.
Baca Juga: Sindir Pernyataan Jokowi yang Rindu Aksi Unjuk Rasa, Christ Wamea: Giliran Didemo Kabur dari Istana
"Saya bersemangat untuk segera mulai membagikan pemikiran saya tentang TRUTH Social dan untuk melawan balik Big Tech,"
"Semua orang bertanya kepada saya mengapa tidak ada yang menentang Big Tech? Ya, kami akan segera!" ucap Trump.
TMTG juga mengumumkan bahwa mereka telah bergabung dengan Digital World Acquisition Corp. untuk membentuk perusahaan publik baru dengan nilai potensial Rp24 triliun.
"Itu akan membuat Trump Media & Technology Group menjadi perusahaan publik, tunduk pada persetujuan peraturan dan pemegang saham," bunyi pernyataan itu.
Selain itu, TMTG mengumumkan rencana peluncuran layanan video berdasarkan langganan, yang akan mencakup pemrograman hiburan non-woke, berita-berita, podcast, dan banyak lagi.
Beberapa alternatif, termasuk aplikasi seperti Parler dan GETTR, telah mencoba menjadi platform media sosial alternatif setelah larangan Donald Trump terhadap media arus utama, tetapi tidak ada yang mendapatkan popularitas.
Baca Juga: Ikut dalam Perlombaan Program Luar Angkasa, Korea Selatan Siap Luncurkan Roket Pertamanya
Pada awal Mei, Trump meluncurkan platform komunikasi baru yang disebut "Dari Meja Donald J. Trump," yang ia gambarkan sebagai tempat untuk berkomunikasi secara bebas dan aman melalui siaran video.
Namun, platform tersebut juga tetap tidak populer di kalangan pengikutnya.***