Waspadai 7 Jenis Konten Hoaks yang Marak Terjadi di Media Online

16 Februari 2020, 10:06 WIB
ILUSTRASI hoax.*/ DOK. PIKIRAN RAKYAT /DOK. PIKIRAN RAKYAT/

PIKIRAN RAKYAT - Berita hoaks bisa dibilang musuh kita semua, bukan hanya merugikan pembaca, tetapi media pers pun akan ikut terkena getahnya.

Hoaks yang paling banyak terjadi melalui media online, yang saat ini hampir semua orang menggunakan media tersebut, terutama media sosial.

Penyebaran hoaks ini memang sampai saat ini masih terjadi, yang seringkali dihubungkan dengan permasalahan isu yang sedang hangat.

Baca Juga: Eropa Konfirmasi Kasus Kematian Pertama Virus Corona

Bahkan sudah terdapat hukum yang mengatur tentang kemunculan disinformasi yakni UU ITE Pasal 45 A ayat 1.

Belakangan ini, banyak pihak sudah merasa prihatinan terhadap maraknya penyebaran berita atau informasi yang salah, terutama yang memang tidak benar atau hoaks.

Bukan saja kalangan pejabat pemerintahan atau otoritas terkait, bahkan kalangan jurnalis yang setiap harinya bekerja menyampaikan berbagai informasi timbul rasa khawatir atas maraknya hal ini.

Baca Juga: Beredar Isu Struk Jalan Tol Dapat Digunakan untuk Dapatkan Fasiitas Derek gratis dan Mengklaim Asuransi Senilai Rp 10 Juta, Ini Faktanya

Hoaks menurut KBBI adalah berita bohong. Berita bohong yang diciptakan oleh pihak-pihak tertentu dan mampu memberikan dampak kepada khalayak. Berita bohong disusun tidak berdasarkan fakta.

Secara umum, hoaks tersebut bisa dikategorikan menjadi dua golongan besar, yakni misinformasi dan disinformasi.

Secara sederhana bisa dikatakan bahwa misinformasi adalah bentuk informasi yang salah, sementara disinformasi adalah informasi yang (justru) sengaja dibuat salah.

Baca Juga: Prancis Konfirmasi Kematian Akibat Virus Corona, Pertama di Eropa

Misinformasi dan Disinformasi merupakan bagian dari pemberitaan bohong atau hoaks.

Persebaran misinformasi dan disinformasi menjadi lebih mudah dengan adanya teknologi.

Teknologi yang mampu menciptakan media baru pula, sehingga hoaks akan menjadi lebih mudah dipercaya jika didukung dengan adanya foto dan video.

Baca Juga: Membabi Buta Hantam Korban dengan Palu dan Golok, Remaja di Depok Bawa Lari Sepeda Motor Yamaha

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari situs Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) membagi hoaks ke dalam dua klasifikasi. Yakni klasifikasi umum dan akademis.

Klasifikasi umum, menurut Mafindo adalah sebuah pengelompokan yang bersifat sederhana dan gampang dipahami masyarakat ramai. Yakni, sekadar memasukkan sebuah informasi ke dalam kategori hoaks atau benar.

Sementara dalam klasifikasi akademis, Mafindo juga mengacu pada 7 jenis hoaks yang dikategorikan First Draft.

Baca Juga: Para Pelaku Usaha di Depok Dapat Sertifikat Halal, Ikuti Pula Pelatihannya

Secara spesifik berikut adalah 7 jenis misinformasi dan disinformasi tersebut:

Satire atau Parodi

Mungkin saja dibuat dengan tidak berniat untuk merugikan, namun berpotensi untuk mengelabui.

Baca Juga: Hampir Selesai Pemeriksaan Kesehatan Terakhir, 238 WNI yang Diobservasi Siap Dipulangkan dari Natuna

Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu. Kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme.

Konten yang Menyesatkan

Di sini biasanya ada penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu.

Baca Juga: Sering Muntah Karena Sakit Kepala, Pria ini Ternyata Memiliki Cacing Pita di Otaknya

Konten Tiruan

Ini adalah ketika sebuah sumber asli ditiru dan dirubah.

Konten Palsu

Baca Juga: Para Pelaku Usaha di Depok Dapat Sertifikat Halal, Ikuti Pula Pelatihannya

Jenis ini berupa konten baru yang 100 persen salah dan sengaja didesain untuk menipu serta merugikan. Biasanya berupa informasi lowongan pekerjaan palsu dan lain-lain.

Keterkaitan yang Salah

Ciri yang paling mudah dalam mengidentifikasi konten ini adalah ketika judul, gambar, atau keterangan berbeda dengan isi berita. Konten ini biasanya disebarkan demi memperoleh keuntungan berupa profit berlebih dari konten tersebut.

Konten yang Salah

Baca Juga: Bandung Timur Dikepung Banjir, Banyak Sepeda Motor Mogok

Jenis ini adalah ketika konten yang asli dipadankan atau dikait-kaitkan dengan konteks informasi yang salah.

Konten yang Dimanipulasi

Ini adalah ketika informasi atau gambar yang asli sengaja dimanipulasi untuk menipu. Biasanya konten ini berisi hasil editan dari informasi yang pernah dipublikasi oleh media-media besar.

Baca Juga: Duduk Perkara Aksi Culas Manchester City Hingga Dilarang Tampil di Liga Champions, Ada Peran Peretas

Setelah mengetahui klasifikasi jenis misinformasi dan disinformasi, masyarakat agar selalu kritis terhadap informasi yang kebenarnya masih belum bisa dibuktikan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Mafindo

Tags

Terkini

Terpopuler