Baca Juga: Menhub Longgarkan Aturan Transportasi, MUI Desak Agar Dibatalkan karena Bertentangan dengan PSBB
"Diperlukan riset lebih jauh sehubungan dengan informasi rinci mengenai pelepasan virus, durasi bertahan hidup serta konsentrasi dalam air mani," kata tim tersebut dalam makalah yang dipublikasi.
"Jika dapat dibuktikan SARS-CoV-2 dapat ditularkan melalui seks, (itu) mungkin menjadi bagian penting dari pencegahan. Terlebih mengingat fakta bahwa SARS-CoV-2 terdeteksi di air mani pasien sembuh," tulis tim peneliti.
Penularan saat berhubungan seks jauh lebih mungkin dengan cara yang biasa: tetesan pernapasan infeksius.
Namun, beberapa dokter sangat ingin penelitian lebih lanjut tentang virus corona dan air mani untuk alasan lain.
Baca Juga: Berencana Tawuran, ABG di Depok Terciduk Polisi Bawa Motor Hasil Begal
Menurut Dr. Stanley Perlman, seorang profesor mikrobiologi, imunologi, dan pediatri di University of Iowa mengatakan jika tes semen untuk virus corona, itu tidak berarti ada virus menular.
"Ini adalah temuan yang menarik, tetapi harus dikonfirmasi bahwa ada virus menular - bukan hanya produk virus dalam semen," katanya.
Tes semen ini mungkin hanya mendeteksi fragmen RNA virus, ia menambahkan.
Perlman menujukkan bahwa tidak seperti Zika, yang dibawa dalam darah, virus corona terutama menginfeksi orang melalui jalur oral atau hidung.