- Perekrutan yang berlebihan setelah pandemi
- Kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan terakhir.
- Adanya perlombaan kecerdasan buatan. Perusahaan seperti OpenAI, Microsoft dan Google berlomba untuk mencapai kemajuan dalam kecerdasan buatan dan mengalihkan sumber daya untuk fokus pada AI.
Buka Lowongan Kerja Baru
Meskipun ada gelombang PHK besar-besaran, raksasa teknologi justru membuka lowongan kerja baru.
CompTIA dalam analisisnya baru-baru ini menemukan bahwa pekerjaan yang melibatkan kecerdasan buatan atau memerlukan keterampilan AI meningkat sekitar 2.000 dari bulan Desember hingga Januari menjadi 17.479.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Bakso Enak dan Harga Terjangkau di Sidoarjo, Ada Rp3.000 Per Porsi
Kemajuan dalam AI justru mendorong lebih banyak perekrutan di sektor ini. Perusahaan-perusahaan membuka lowongan kerja di bidang AI dan pembelajaran mesin.
Pada bulan Januari 2024, terdapat 33.727 lowongan pekerjaan aktif di bidang terkait. Jumlah loker ini tercatat lebih besar dari bulan ke bulan selama 12 bulan.
Adapun lowongan kerja bidang AI yang paling banyak diminati mencakup Peneliti AI, Ilmuwan Terapan Senior, Insinyur Pengembangan Perangkat Lunak, Pimpinan Solusi Teknis AI, Insinyur Perangkat Lunak Pembelajaran Mesin, Insinyur Algoritma Robotika, Insinyur Kualitas AI Generatif, Ilmuwan Data AI, Insinyur Pembelajaran Mesin dan lain-lain.***