PIKIRAN RAKYAT - Tersiar kabar bahwa Pemerintah Kota Depok megusir warga secara membabi buta ditengah pelayanan yang sedang berlangsung di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), kompleks Balaikota Depok.
Salah satu video yang beredar menunjukkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Depok, Sidik Mulyono tengah meminta warga untuk keluar, menyelesaikan layanan di Disdukcapil.
Dikonfirmasi Sidik, kabar bahwa dia mengusir warga secara membabi buta tidak benar.
Baca Juga: Jokowi: Pangkas Rencana Anggaran Belanja Tidak Penting Tangani Penyebaran Virus Corona
Sidik mengklaim bahwa saat itu yang dia lakukan hanya meminta warga yang tengah berada di ruangan kantor Disdukcapil keluar untuk kemudian diatur kembali dengan baik tanpa berkerumun agar pelayanan berlangsung nyaman.
Pada dasarnya kata dia, langkah itu dilakukan untuk memperkecil penularan virus corona bagi sejumlah warga di ruangan tersebut.
Terlebih saat ini, pemerintah tengah menggencarkan kampanye sosial distancing (jaga jarak) sebagai bentuk pencegahan penularan pandemi virus.
Baca Juga: Usai Tetapkan Status Darurat Bencana Virus Corona, Pemkot Depok Anggarkan Rp 20 Miliar
Sidik justru menyayangkan sikap sebagian warga di Kota Depok yang cenderung masih beraktivitas di luar rumah termasuk dengan datang ke kantor Disdukcapil.
Demikian disampaikan Sidik Mulyono saat dikonfirmasi Pikiranrakyat-depok.com pada Jumat, 20 Maret 2020.
"Masalah sosial distancing juga, bayangkan jika mereka pulang dengan keadaan positif teleponnya ke Pemkot juga, sementara rumah sakit sudah penuh semua," kata Sidik Mulyono.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Berikut Lembaga yang Terapkan Kebijakan WFH
Sidik menyampaikan pesan yang ingin dia sampaikan kepada warga tidak seperti yang tergambarkan dikalangan masyarakat seperti di dalam video itu.
Langkah tersebut tidak lain hanya untuk mengimbau warga agar terus mewaspadai penularan virus corona dengan melakukan tindakan social distancing.
"Saya melihat kerumunan padatnya pihak dukcapil tidak bisa menghalau kondisi seperti itu. Ya disana ada tiga pelayanan dukcapil, dinsos dan kesehatan juga," ujarnya.
Pelayanan Tetap Berlangsung
Pada peristiwa tersebut pelayanan tetap berlangsung.
Hanya Disdukcapil mengeliminasi pelayanan yang sifatnya mendesak.
Misalnya, permintaan salah satu warganya untuk melegalisir ijazah untuk kebutuhan pendaftaran Akademi Kepolisian (Akpol) tetap dilakukan.
Sidik menegaskan pelayanan tetap akan berlangsung hanya masyarakat jangan sampai bergerombol sehingga sampai tidak ada jarak antara satu dengan yang lainnya.
"Iya gini, itu kan ini hampir semuanya online, kalau untuk daftar silahkan didaftar juga tapi jangan gerombol, pelayanan masih berlangsung kita hanya menertibkan saja itu tadi," jelasnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Novel The Eyes of Darkness Terbitan 1981 Prediksi Kemunculan Virus Corona di Wuhan
"Jadi bisa disampaikan ke masyarakat tidak saatnya lagi memposting hal yang sifatnya merusak suasana. Jadi mereka juga harus membantu menciptakan suasana yang baik," pungkasnya.