Jadi Bahaya Dunia Saat Ini, Sejarah Perkembangan Hoaks yang Wajib Kamu Ketahui

14 Agustus 2020, 18:16 WIB
Hoaks manusia raksasa setinggi 10 kaki (Cardiff Giant) di New York, sempat menghebohkan dunia pada tahun 1874. /Farmers Museum/HO

PR DEPOK - Arus informasi yang melaju kencang seakan tanpa ada pedal rem yang mengharuskan setiap orang mempunyai filter sendiri agar tidak terjerumus termakan hoaks atau berita bohong.

Hoaks atau berita bohong memiliki efek utama yang bisa menyesatkan pembaca pada pemahaman yang salah, lalu mengakibatkan seseorang tidak bertindak dengan benar dan bijaksana.

Saking berbahayanya, beberapa negara di dunia melancarkan tanda perang terhadap berita hoaks, termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Pengumuman SBMPTN 2020, Unpad Imbau Waspadai Modus Penipuan Berkedok Penerimaan Mahasiswa Baru 

Beberapa situs-situs cek fakta mulai bermunculan sebagai taring untuk mengunyah hoaks agar musnah dan tidak menyebabkan keracunan pada pembacanya. Di Indonesia situs pemerintahan seperti Jabar Saber Hoaks, Turn Back Hoax, Kominfo, dan Jala Haoks adalah beberapa yang sering menjadi rujukan.

Meski di Indonesia istilah hoaks baru berkembang dan sering digunakan dalam masa satu dekade ke belakang, namun ternyata hoaks sudah hadir sejak lama.

Berikut adalah sejarah singkat mengenai hoaks dan tokoh-tokoh yang menciptakan hoaks dengan 'daya ledak' yang menggemparkan dunia.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Instagram Jabar Saber Hoaks, Jumat, 14 Agustus 2020, pada tahun 1600-an hoaks mulai ditemukan. Pada saat itu, informasi yang disebarkan tanpa komentar sehingga pembaca bebas menentukan validitas informasi berdasarkan pemahaman, kepercayaan atau agama dan penemuan ilmiah.

Baca Juga: Jessica Mila Menderita Skoliosis Sejak SMP, Berikut Penyebab dan Gejalanya 

Kebanyakan hoaks di zaman ini juga terbentuk karena spekulasi liar tanpa verifikasi lebih lanjut tentang seutas informasi.

Berikut adalah sejarah singkat, tokoh-tokoh, dan informasi hoaks yang sempat menggemparkan dunia.

Benjamin Franklin

Pada 17 Oktober 1745, Benjamin Franklin melalui Pennsylvania Gazette melansir ada batuan Tiongkok yang dapat mengobati penyakit seperti kanker, rabies, dll.
Seminggu kemudian, Gazette mengeluarkan pernyataan bahwa batu tersebut terbuat dari tanduk rusa dan tidak memiliki khasiat medis apa pun.

Baca Juga: Dua Pria Bergergaji Mesin Ngamuk dan Meneror Pengunjung Pantai di Kanada 

Jonatan Swift

Pada 1 Agustus 1726, seorang penulis bernama Jonatan Swift menggunakan strategi hoaks melalui tulisan berjudul Travel Into Several Remote Nations of the World.

Pada 1908, ia juga pernah menggunakan hoaks tidak berbahaya berisi prediksi astrologi pada 1 April yang kini dikenal sebagai April Fools' Day.

Edgar Allan Poe

Edgar Allan Poe menerbitkan cerita hoaks terkenal, The Unparalleled Adventure of One Hans Pfaall (1835). Cerita tentang seorang pria yang ke bulan dengan balon udara dan tinggal di sana selama lima tahun.

Baca Juga: Komnas HAM Minta Pemerintah Tanggapi Serius untuk Tidak Lanjutkan Pembahasan Omnibus Law 

The Great Moon Hoax

The Great Moon Hoax (1835) yang dilansir dari The Sun, New York, reporter The Sun menduga bahwa peneliti John Herschel menemukan manusia bersayap setinggi empat kaki.

What Is It?

P.T Barnum membuat hoaks berjudul What Is It? (1860) yang diklaim menjawab misteri teori Darwin tentang evolusi primata menjadi manusia. Hoaks ini juga digunakan sebagai senjata politik pemilihan presiden era Abraham Lincoln.

Manusia Raksasa Setinggi 10 Kaki

Berita tentang penampakan manusia raksasa setinggi 10 kaki (Cardiff Giant) di New York (1869). Rupanya, raksasa tersebut adalah buatan ahli tembakau George Hull.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Nama Jokowi dalam Bahasa Tiongkok Artinya Thu Khang Thi Phu 

James Gordon Bennett Jr.

James Gordon Bennett Jr. membuat cerita hoaks di New York Herald tentang binatang dan membunuh 49 orang (1874). Hoaks ini menimbulkan kekacauan dan kepanikan publik yang hebat.

Abad 20 hingga Kini

Siaran stasiun televisi ABC dan USA Today yang mengklaim bahwa Rusia berencana menjual jenazah Vladimir Lenin untuk mendongkrak pemasukan negara.

Indonesia

Pada tahun 2018, Ratna Sarumpaet membuat hoaks tentang dirinya yang dianiaya orang tak dikenal hingga menimbulkan lebam pada wajahnya.

Hoaks ini sempat membuat kekacauan publik saat itu. Ternyata wajah lebam tersebut merupakan efek dari operasi plastik.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: JABAR SABER HOAKS

Tags

Terkini

Terpopuler