Cek Fakta: Mahathir Mohamad Dituding Sebut Siswa RI Tertinggal karena Belajar Agama, Simak Faktanya

- 29 November 2020, 13:26 WIB
Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad.
Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad. /Instagram @chedetofficial

Berdasarkan hasil penelusuran, Mahathir Mohamad pernah berkomentar terkait pendidikan di negaranya sendiri.

Pernyataan Mahathir yang berhubungan dengan pendidikan dan pelajaran agama di Malaysia adalah perihal pengumuman pengurangan pendidikan agama dalam silabus sekolah Malaysia.

Baca Juga: Marak Kasus Penipuan, Bea Cukai Ungkap Salah Satunya Modus Lelang Barang Sitaan Melalui Medsos

Mahathir menjelaskan bahwa pembelajaran agama mengurangi kemampuan dalam mata pelajaran lain yang diperlukan untuk mencari pekerjaan.

“Seseorang telah mengubah kurikulum di sekolah dan sekarang sekolah negara telah menjadi sekolah agama. Mereka belajar islam dan tidak belajar yang lainnya. Akibatnya, mereka yang lulus tidak mahir dalam mata pelajaran yang dibutuhkan untuk mereka mencari pekerjaan, tapi mereka menjadi ulama yang cakap,” tutur Mahathir Mohamad.

Kemudian, Mahathir memutuskan untuk mengurangi jam belajar pada mata pelajaran agama di sekolah-sekolah di Malaysia.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Vaksin Covid-19 Berbasis mRNA Dapat Merusak DNA Manusia, Simak Faktanya

Menurutnya, pelajaran bahasa Inggris lebih penting untuk bekal siswa di masa depan.

“Belajar Bahasa Inggris sejak dini akan lebih berguna untuk masa depan dan pekerjaan mereka nantinya. Kalau mereka belajar agama terus-menerus, mereka akan tidak fasih dalam bidang lainnya dan berlomba-lomba menjadi ulama,” tutur Mahathir Mohamad.

Akibatnya, tambah Mahathir Mohamad, keadaan ini akan berpotensi memecah bangsa, karena para ulama ini akan berbeda pendapat satu sama lain.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Mafindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah